Untuk seri SPN12200106, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,46925 persenJakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp23,8 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp48,01 triliun.
Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.
Untuk seri SPN12200106, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,46925 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 6 Januari 2020 ini mencapai Rp7,57 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,42 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,7 persen.
Untuk seri SPN12201009, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,60600 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 9 Oktober 2020 ini mencapai Rp11,92 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,9 persen.
Baca juga: Lelang SUN serap Rp15 triliun
Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp8,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,76180 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp13,02 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,72 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,0 persen.
Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,31254 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp10,35 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,25 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,5 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,64488 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp2,19 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,62 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,0 persen.
Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,84819 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp1,72 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 7,83 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,1 persen.
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,05731 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp1,22 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,01 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,2 persen.
Sebelumnya, pada lelang tujuh seri SUN pada Selasa (24/9), pemerintah menyerap dana sebesar Rp18 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp34,06 triliun.
Baca juga: Pemerintah serap Rp23,25 triliun dari lelang SUN
Baca juga: Lelang SUN serap Rp17,3 triliun
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019