Boyolali (ANTARA) - PT Petrokimia Gresik salah satu produsen pupuk bersubsidi telah menyalurkan sebanyak 23.115 ton untuk memenuhi kebutuhan petani yang tersebar di 21 kecamatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, hingga per 4 Oktober 2019.
Penyalur pupuk jenis ZA, SP-36, NPK Phonska, dan Petroganik di Boyolali totalnya sudah mencapai 23.115 ton atau sekitar 105 persen, hingga per tanggal 4 Oktober tahun ini, kata Manager Humas PT Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan, di sela pantauan pupuk di Boyolali, Selasa.
Menurut dia, alokasi pupuk bersubsidi di Boyolali hingga 4 Oktober untuk jenis ZA sebanyak 6.198 ton, SP-36 (3.835 ton), NPK Phonska (8.197), dan petroganik (3.877), sehingga totalnya 22.107 ton. Sedangkan, kebutuhan petani untuk pupuk urea di wilayah Boyolali dibantu oleh Pupuk Pusri Palembang.
Kendati demikian, Petrokimia Gresik stok pupuk di wilayah Boyolali masih dinilai aman untuk memenuhi kebutuhan para petani hingga akhir tahun ini. Stok pupuk di gudang distributor Petrokimia di Boyolali, hingga kini mencapai 2.794 ton.
Baca juga: Kudus peroleh tambahan alokasi pupuk bersubsidi
Dia mengatakan sering terdengar ada kurangnya pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani. Hal ini, karena jumlah yang diajukan petani sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tidak sesuai dengan alokasi yang disetujui oleh pemerintah.
RDKK pupuk di Boyolali untuk ZA sebanyak 30.000 ton, SP-36 mencapai 13.000, NPK Phonska 53.720, dan petroganik 55.000. Sedangkan, pupuk bersubsidi, Boyolali hanya mendapatkan kuota ZA 4.000 ton, SP-36 (8.000), NPK Phonska (10.000), dan petroganik (5.000).
Harga pupuk bersubsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET) untuk jenis urea dijual mencapai Rp1.800 per kilogram, ZA Rp1.400 per kg, SP-36 Rp2.000 per kg, dan NPK Phonska Rp2.300 per kg dan petroganik hanya Rp500 per kg.
Baca juga: Kuota pupuk bersubsidi di Boyolali 2019 bertambah
Oleh karena itu, hal tersebut dapat dikatakan stok pupuk bersubsidi sering kurang karena stoknya lebih kecil dibanding kebutuhan petani sesuai RDKK. Namun, Petrokimia juga tetap menyediakan stok untuk pupuk non-subsidi guna menanggulangi meningkatnya kebutuhan petani menjelang musim tanam saat ini.
"Boyolali yang memiliki satu gudang pupuk sebagai distributor, dengan membawahi enam agen untuk penyaluran ke kelompok-kelompok tani sesuai RDKK di wilayah ini," katanya.
Pihaknya dalam penyaluran pupuk bersubsidi telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait, Polri ,dan anggota TNI setempat seperti Koramil untuk ikut memantau pendistribusian pupuk sesuai sasaran.
Dia mengatakan Petrokimia Gresik perusahaan pupuk yang memiliki 21 pabrik mempunyai kemampuan produksi bisa mencapai sekitar 9 juta ton per tahun. Dari 8,8 juta ton pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani secara nasional, Petrokimia mendapat tugas sebanyak 5,2 juta ton tahun ini, atau sekitar 60 persen untuk kebutuhan petani.
Baca juga: Distribusi pupuk subsidi di Cianjur 4500 ton per bulan
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019