"Dari catatan kami sekitar 291 perantau asal Pesisir Selatan telah sampai di kampung halaman, khusus bagi anak-anak mereka kami berupaya agar bisa secepatnya masuk sekolah," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pesisir Selatan, Muskamal di Painan, Selasa.
Ia menambahkan mulai Rabu (8/10) anak-anak para perantau sudah bisa datang ke sekolah terdekat, baik ke SD sederajat, SMP sederajat dan SMA sederajat untuk memulai proses belajar mengajar.
"Yang penting anak-anak sekolah dan belajar dulu, mengenai rapor dan dokumen lainnya bisa menyusul," sebutnya.
Bagi anak-anak yang tidak memiliki seragam sekolah dan perlengkapan sekolah lainnya, katanya, pihaknya juga berupaya memenuhinya secara bertahap.
Baca juga: Gubernur serukan warga Sumbar bantu kepulangan perantau dari Wamena
"Sekolah saja dulu walaupun belum memiliki seragam, untuk sementara kami telorir," katanya.
Begitu juga bagi para perantau yang dokumen kependudukannya hilang pada insiden tersebut, pihaknya juga siap untuk membuatnya kembali.
"Untuk memudahkan prosesnya bisa dengan menyerahkan foto copi KTP atau KK, kalaupun tidak ada cukup beritahu nama lengkap dan alamat selama di Wamena dan kami akan memprosesnya," katanya lagi.
Baca juga: Ribuan warga pesisir Lampung Selatan mengungsi di sekolah
Selain itu pihaknya juga siap membantu jika di antara perantau ada yang membutuhkan layanan kesehatan, namun kartu BPJS Kesehatan miliknya rusak.
"Yang penting berobat dulu, pemindahan layanan faskes kesehatan akan kami bantu pengurusannya," katanya.
Sementara bagi para perantau yang tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan, namun membutuhkan layanan kesehatan tetap harus berobat dan biayanya akan dibantu oleh rumah sakit daerah dan Baznas setempat.
Ia mengungkapkan langkah-langkah tersebut ditempuh berdasarkan hasil rapat koordinasi antara pihaknya dan instansi terkait pada Selasa siang.
Baca juga: Pesisir Selatan permudah pelayanan dokumen kependudukan korban Wamena
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019