Jakarta, (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Rabu sore melemah delapan poin menjadi Rp9.138/9.143 per dolar AS dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp9.130/9.169, karena pelaku pasar masih melepas rupiah. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta mengatakan, pelaku pasar melepas rupiah terpicu oleh laporan otoritas moneter bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal ketiga 2008 agak melemah. Selain itu sikap perbankan yang akan berhati-hati menyalurkan kreditnya kepada nasabah, karena khawatir akan menimbulkan masalah di kemudian hari memberikan pengaruh terhadap pelaku pasar, kataya. Kostaman Thayib mengatakan, melemahnya ekonomi nasional karena pengaruh ekonomi global yang makin melesu terutama di Amerika Serikat dan Eropa akibat krisis keuangan yang melanda lembaga keuangannya. Selain itu, tingginya harga minyak mentah dunia mengakibatkan pertumbuhan kian melambat, ujarnya. Indonesia, lanjut dia harus memanfaatkan pertumbuhan ekonomi Asia yang cukup tinggi khususnya di Cina dan India. Kedua negara yang berpenduduk besar itu pertumbuhan ekonomi mencapai rata-rata di atas angka 9 persen, katanya. Rupiah, lanjut dia meski mengalami koreksi di atas 10 poin dinilai masih cukup bagus dan sangat stabil. Jadi tekanan negatif terhadap pasar itu diperkirakan hanya sesaat. Kalau melihat sentimen pasar yang masih bagus rupiah diperkirakan akan kembali membaik dan akan bisa menyentuh level Rp9.100 per dolar AS. Menurut dia, rupiah hanya menunggu waktu saja untuk bisa mencapai dibawah angka Rp9.100 per dolar AS, apalagi minat investor asing menempatkan dananya di pasar domestik cenderung meningkat. Investasi asing itu tertutup oleh gejolak ekonomi global yang mengakibatkan bursa Wall Street melemah tajam yang juga mengimbas bursa lainnya, sehingga koreksi terhadap rupiah terjadi, katanya. Ia mengatakan, kenaikan bunga acuan BI itu diperkirakan akan memicu investor asing aktif menempatkan dananya di pasar domestik melalui berbagai instrumen. Karena itu kedepan rupiah akan semakin baik hanya tinggal menunggu momentum yang tepat untuk kembali naik, ucapnya. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008