"Kami sepakat dan mendukung ini. Yang penting nanti ketika anggaran sudah ditambah, kerja kita di lapangan juga harus lebih maksimal. Kita semua berharap agar kebakaran hutan dan lahan tidak terus terulang," kata Rudianur di Sampit, Selasa.
Saat rapat koordinasi penanggulangan karhutla, Senin (7/10) banyak aspirasi terkait kendala anggaran dalam operasional tim di lapangan, khususnya bagi petugas pemadam kebakaran di kecamatan dan desa.
Politisi Partai Golkar mengapresiasi kerja keras Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla Kotawaringin Timur dan seluruh relawan serta pihak swasta dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Dia berharap penambahan anggaran nantinya bisa mendorong upaya yang dilakukan lebih maksimal dan langkah pencegahan diperkuat agar kebakaran lahan tidak sampai terjadi atau dicegah sedini mungkin.
Baca juga: DPRD Kotawaringin Timur desak cabut izin perusahaan sawit
"Silakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengusulkan anggarannya, nanti kita bahas bersama dalam pembahasan RAPBD tahun 2020 pada bulan ini. Kami akan perjuangkan," kata Rudianur.
Komandan Kodim 1015/Sampit yang juga Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla Kotawaringin Timur Letkol CZI Akhmad Safari mengatakan, penguatan tim lapangan juga harus dilakukan hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
Hasil evaluasi pihaknya, banyak tim di kecamatan dan desa terkendala lantaran keterbatasan peralatan, biaya dan personel. Terkadang mereka harus saling pinjam peralatan pemadam kebakaran karena belum semua memiliki peralatan yang memadai.
"Untuk meminjam alat dari desa lain saja mereka membutuhkan waktunya dan biaya untuk memobilisasi, sementara kebakaran lahan terus menjalar. Ini perlu solusi agar pemadaman kebakaran lahan di desa yang jauh dari kota juga lebih maksimal," kata Akhmad Safari.
Camat Kota Besi Ninuk Muji Rahayu juga mengharapkan ada bantuan dari pemerintah kabupaten tim pemadam kebakaran lahan di kecamatan. Selain perlu tambahan peralatan, tim juga membutuhkan biaya operasional untuk bahan bakar armada, mesin pompa dan konsumsi petugas.
Baca juga: Karhutla berimbas buruk terhadap investasi di Kotawaringin Timur
"Contohnya, Tim masyarakat peduli api (MPA) yang dianggarkan di BPBD hanya untuk enam orang, padahal yang turun ke lapangan sangat banyak. Itu tentu membutuhkan biaya, salah satunya untuk konsumsi," kata Ninuk.
Sementara itu, terhitung hari ini (8/10), status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, diturunkan menjadi status transisi pemulihan. Meski begitu, semua pihak tetap diimbau waspada karena potensi kebakaran lahan masih ada, khususnya di kawasan selatan karena curah hujannya masih rendah.
Baca juga: Hujan meningkat, status siaga darurat karhutla Kotim diturunkan
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019