Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Muktamar Parung, KH Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur, menyatakan tekad partainya untuk memimpin bangsa Indonesia secara moral guna memperbaiki akhlak bangsa. "Ke depan PKB akan memimpin bangsa ini secara moral, sebab selama ini akhlak atau moral tidak pernah berjalan secara benar di negeri kita," kata Gus Dur saat memberi sambutan pada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-10 di Kantor DPP PKB di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu. Selain Gus Dur, hadir dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Dewan Syura PKB H Muhyidin Arubusman, Ketua Umum DPP PKB Ali Masykur Musa, Sekjen DPP PKB Zannuba Arifah Wahid (Yenny), sejumlah anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI serta jajaran pengurus partai lainnya. Gus Dur yang juga salah seorang deklarator PKB itu mengatakan, PKB merasa terpanggil untuk mengubah dan memperbaiki moral bangsa, karena saat ini semakin banyak orang yang dinilai tidak memiliki orientasi yang jelas. Dikatakannya, sekarang ini memang banyak orang menyandang berbagai macam gelar di bidang pendidikan, tetapi akhlaknya tidak seperti orang yang berpendidikan. "Ini harus menjadi kebulatan tekad PKB, kita ingin menata orientasi pembangunan kita, ini yang patut dilaksanakan. PKB terpanggil untuk membenahi orientasi pembangunan bangsa," katanya. Tiga kesalahan Gus Dur juga menambahkan, PKB merupakan partai yang datang sebagai pengoreksi terhadap tiga kesalahan yang sampai sekarang masih dilakukan. Ketiga kesalahan itu, katanya, pertama adalah kesalahan birokrasi yang sering membuat keputusan terhadap suatu hal tanpa menanyakannya kepada rakyat. Kedua, kesalahan sistem politik yang hingga kini belum terbentuk dengan baik. "Parpol masih mementingkan kepentingannya sendiri-sendiri," katanya. Kesalahan ketiga, lanjutnya, ketergantungan Indonesia pada pihak luar negeri masih tinggi, terutama di bidang budaya, kesehatan/kedokteran, dan ekonomi. (*)

Copyright © ANTARA 2008