Bangkok (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pekan ini akan memutuskan apakah akan menggelar pertemuan darurat atau tidak untuk membahas meningkatnya ketegangan perbatasan antara Thailand dan Kamboja berkaitan dengan sengketa candi Hindu Preah Vihear, seorang diplomat senior Thailand di Bangkok menyatakan Rabu. Pada Senin, Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong, yang mengaku dirinya mencemaskan kedua negara kini berada diambang perang, mengimbau ke-15 negara anggota DK PBB agar segera campurtangan dalam sengketa Thai-Kamboja, menyangkut pertikaian pengakuan wilayah di sekitar candi Preah Vihear, di perbatasan bersama kedua negara. Thailand telah menginformasikan kepada PBB bahwa pemecahan sengketa itu hendaknya diselesaikan lewat perundingan bilateral, kata Dutabesar Thailand untuk PBB, Don Pramudwinai, dalam wawancara dengan Kantor Berita resmi Thailand, TNA. PBB akan memutuskan apakah pihaknya akan mengadakan sidang darurat untuk membahas sengketa perbatasan kedua negara bertetangga tersebut Kamis, kata Don. "Dewan akan menyerukan diadakannya sidang Kamis, dan kami akan melihat apalah pertemuan darurat Dewan Keamanan perlu digelar atau tidak, sesuai permintaan Kamboja," katanya kepada TNA. Menteri Pertahanan Kamboja Teah Banh dan Komandan Tertinggi Thailand Jenderal Boonsrang Niempradit telah bertemu di kota perbatasan Thailand Aranyaprathet, Senin, dalam upaya meredakan ketegangan, namun gagal mendapatkan jalan keluar untuk mengatasi persoalan itu. Masalah ini berawal dari peta yang dikeluarkan pada 1908 oleh kartografer Prancis untuk menetapkan perbatasan Thailand-Kamboja, ketika Kamboja masih di bawah pemerintahan kolonial Prancis. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008