Film yang mengangkat mitologi klasik China itu, menceritakan tentang seorang bocah lelaki yang lahir dari dewa-dewa. Ia merasa dirinya terasingkan karena ramalan yang mengatakan bahwa ia akan membawa kehancuran bagi dunia.
Si bocah pun dihadapkan pada banyak pilihan, sebelum akhirnya memutuskan untuk mematahkan ramalan nasibnya dan menjadi pahlawan.
"Ne Zha" menarik perhatian penonton di China dan menghasilkan 694 juta dolar AS atau sekira Rp9,8 triliun, menjadikannya sebagai salah satu film terlaris sepanjang masa di negara itu.
Sutradara Yang Yu pun menjadi inspirasi bagi penikmat film dan animasi di Negeri Tirai Bambu itu.
Baca juga: "Kucumbu Tubuh Indahku" wakili Indonesia untuk Oscar 2020
Pembuat film berusia 38 tahun itu keluar dari sekolah farmasi dengan mimpi panjang untuk menjadi seorang animator. Ia kemudian menghabiskan 3,5 tahun di rumah ibunya untuk belajar teknik animasi secara mandiri, yang menghasilkan film pendek "See Through" pada 2009.
"See Through" memenangi penghargaan khusus Festival Film Internasional Berlin.
Setelah kemenangan itu, studio animasi Beijing Enlight mendekati Yang Yu untuk mendanai film panjang, yang akhirnya menghasilkan "Ne Zha".
Sementara itu, Academy Awards ke-92 akan digelar di Dolby Theatre Hollywood Los Angeles, 9 Februari 2020.
Nantinya, "Ne Zha" akan bersaing dengan film-film hebat dari negara lain seperti "Parasite" (Korea Selatan), "Painted Bird" (Ceko) dan "Weathering with You" (Jepang), demikian The Hollywood Reporter, Senin (7/10).
Baca juga: "Painted Bird" wakili Ceko di ajang Oscar
Baca juga: "Weathering with You", kisah mengusir hujan yang masuk Oscar 2020
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019