Beograd, (ANTARA News) - Bentrokan terjadi Selasa sore antara polisi dan pemrotes penangkapan mantan pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic di ibukota Republik Serbia, Beorgad, sebagaimana dilaporkan Xinhua. Pemrotes yang berkumpul di pusat kota Begorad meneriakkan nama Karadzic dan melempar petasan serta kursi ke arah polisi dan mulai memecahkan kaca kafetaris di dekat mereka, demikian laporan media setempat. Polisi turun-tangan dan mengepung mereka. Tak ada korban cedera dalam peristiwa tersebut. Orang yang berkerumun bubar setelah Sekretaris Jenderal kubu ultra-nasionalis Partai Radikal Serbia Aleksandar Vucic menyeru mereka agar ikut dalam protes massal akhir pekan ini. Adik Radovan Karadzic, Luka Karadzic, juga terlihat dalam protes terbuka tersebut. Senin malam, polisi membubarkan kerumunan selusi pemuda yang memprotes penangkapan Karadzic, di luar Pengadilan Khusus, tempat Karadzic diinterogasi. Situasi keamanan di Beograd terkendali, meskipun tingkatan keamanan dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi setelah penangkapan Radovan Karadzic, demikian laporan kantor berita resmi Tanjug --yang mengutip keterangan Kementerian Dalam Negeri Serbia. Polisi anti-huru-hara telah dikerahkan di luar Pengadilan Khusus, di sepanjang jalan raya utama dan di pusat kota sejak Senin malam, ketika tersangka penjahat kelas kakap itu ditangkap. Karadzic telah bersembunyi sejak Juli 1995, ketika ia didakwa, bersama dengan komandan militernya Ratko Mladic, oleh Mahkamah Pidana Internasional bagi bekas Yugoslavia (ICTY), yang berpusat di Den Haag, melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang selama perang Bosnia 1992-95. "Langkah penting" Sementara itu menteri luar negeri Uni Eropa (UE) mengatakan di Brussels, Selasa, penangkapan mantan pemimpin Serbia Bosnia tersebut adalah "langkah penting di jalur Serbia menuju UE". "Perkembangan ini melukiskan komitmen pemerintah baru di Beograd untuk memberi sumbangan bagi perdamaian dan kestabilan di wilayah Balkan," kata Menlu UE dalam pernyataan setelah pertemuan mereka. Mereka mendorong pemerintah Serbia untuk mempertahankan hubungan positif dengan Uni Eropa dan negara anggotanya serta melakukan pendekatan kontruktif ke arah upaya UE guna memberi sumbangan bagi perdamaian dan kestabilan di wilayah Balkan. Kepala kebijakan luar negeri UE Javier Solana mengatakan dalam satu pernyataan Selasa penangkapan Karadzic adalah satu "langkah di jalur yang benar" bagi prospek Serbia untuk bergabung dengan UE. Uni Eropa pada April menandatangani Kesepakatan Perhimpunan dan Kestabilan (SAA), yang penting, dengan Serbia, tapi pembicaraan keanggotaan penuh baru dimulai jika Serbia menyerahkan para tersangka penjahat perang kepada ICTY. Pada hari yang sama, Komisaris Perluasan UE Olli Rehn mengatakan pada suatu taklimat bersama Menteri Luar Negeri Serbia Vuk Jeremic bahwa penangkapan tersebut adalah "tonggak sejarah" dalam hubungan Serbia-UE. Rehn mengatakn ia sepenuhnya mendukung penerapan segera SAA. Sementara itu, Jeremic mengatakan ia yakin bahwa Serbia dapat menjadi calon anggota UE paling lambat akhir tahun ini atau awal tahun depan. "Kami berharap akan memperoleh status calon pada akhir tahun ini atau pada semester pertama 2009 dan kami akan secara seksama dan giat bekerjasama dengan komisi (Eropa) dan negara anggota guna memastikan ini mungkin terjadi," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008