"Sebagai hamba Tuhan, kita kubur kebencian itu. Kita bangun kembali persaudaraan itu. Kita kumpul di sini untuk mengajak, mari kita merajut kebersamaan, persaudaraan kita, membangun kerukunan," kata Wiranto di hadapan warga yang mengungsi di halaman Kodim 1702/Jayawijaya di Wamena, Selasa.
Menko Polhukam tiba di Wamena bersama Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri BUMN Rini Soemarno, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Kehadiran rombongan tersebut untuk melihat langsung kondisi warga dan pemulihan pascakerusuhan yang terjadi di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua pada 23 September lalu.
Baca juga: Aktivitas belajar mengajar belum optimal di Wamena
Pada kesempatan itu, Wiranto juga menyampaikan kembali pesan Presiden Joko Widodo agar masyarakat tidak eksodus keluar Wamena.
Begitu juga bagi yang sudah meninggalkan Wamena, diharapkan untuk bisa kembali ke kota di pegunungan tengah Papua itu.
Wiranto pada kesempatan itu mendengarkan suara perwakilan warga baik dari Jawa, Sulawesi dan Batak.
Baca juga: Panglima TNI sebut 3.800 pengungsi di Wamena
Baca juga: Kapolda Papua pantau aktivitas belajar mengajar di Wamena
Mereka menginginkan agar bisa tetap di Wamena karena Wamena telah menjadi kampung halaman mereka sebab mereka lahir, besar dan berkeluarga hingga mencari penghidupan di Wamena.
Menanggapi hal tersebut, Wiranto kembali mengajak untuk memulihkan kembali bangunan kerukunan, sementara pemerintah akan memulihkan bangunan fisik.
"Tentunya juga dengan dukungan Pemda," katanya.
Di saat yang sama, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita juga menyerahkan bantuan untuk korban kerusuhan di Wamena dan pengungsi di Jayapura senilai Rp4,7 miliar secara simbolis yang diterima oleh Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua.
Baca juga: Pengungsi Wamena yang berada di Timika dikunjungi Pangdam Cenderawasih
Baca juga: Rizal: Pendatang dan penduduk asli sejak lama hidup harmonis di Wamena
Ribuan perantau Minang di Wamena akan dipulangkan dengan kapal
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019