Jakarta (ANTARA News) - Ibu Negara Ani Yudhoyono mengimbau adanya peningkatan penyuluhan mengenai bahaya kanker dan cara-cara pencegahannya di masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama kaum wanita. Hal itu dikemukakan oleh Ibu Ani dalam acara jamuan makan malam resmi di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jakarta, Selasa malam. "Program penyuluhan masyarakat harus dilakukan terus menerus (untuk memasyarakatkan pengetahuan tentang kanker)," kata Ibu Ani yang malam itu mengenakan kebaya merah. Menurut Ibu Ani, perkembangan masalah kesehatan masyarakat termasuk kasus kanker yang meningkat tentu mengkhawatirkan karena akan mempengaruhi kualitas hidup, terutama sumber daya manusia. Oleh karena itu pengetahuan masyarakat tentang kanker dan perilaku hidup sehat perlu ditingkatkan. "Itu perlu sumber daya dan perhatian yang tidak sedikit sehingga tidak dapat hanya dibebankan pada pemerintah, YKI dan petugas medis, perlu dukungan semua pihak," katanya. Menurut Ibu Ani, YKI dan seluruh programnya perlu dukungan dari semua pihak agar bisa menjangkau masyarakat luas agar lebih bermakna serta menunjukkan hasil maksimal. "Mencegah lebih murah dan mudah dari mengobati," ujarnya seraya kembali mengimbau semua pihak secara sukarela berkontribusi menanggulangi kanker. Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Selasa malam (22/7) menggelar acara "Untukmu Perempuan Indonesia" dalam bentuk jamuan makan malam resmi di Grand Ballroom Hotel Mulia bersama Ibu Ani Yudhoyono dan Mufidah Jusuf Kalla sebagai bagian dari program edukasi kesadaran publik "Bantu Cegah Kanker Serviks Sekarang!". Menurut Ketua Panitia Malam Dana Amah Sulfiah Ambardy pada acara tersebut empat perancang busana terkemuka Indonesia yaitu Adjie Notonegoro, Anne Avantie, Chossy Latu dan Obin mendedikasikan sebagian hasil penjualan karya rancang busana mereka untuk kegiatan penanggulangan kanker. Sementara itu Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Adiati Arifin Siregar mengatakan bahwa kanker serviks adalah kanker nomor satu penyebab kematian di kalangan perempuan terutama di negara berkembang seperti Indonesia, sekitar 13,5 persen. Disebutkan pula bahwa setiap harinya terdapat 41 kasus baru dan 20 wanita Indonesia meninggal karena kanker serviks menurut data Globocan 2002. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa jumlah penderita kanker tiap tahun bertambah 7 juta orang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008