Baghdad (ANTARA News) - Kandidat presiden AS Barack Obama, Selasa bertemu dengan para anggota milisi anti Al Qaeda di bekas pangkalan kelompok perlawanan Anbar, setelah mengakui bahwa kombinasi faktor-faktor membantu semangat pasukan AS. Kunjungan kandidat presiden dari partai Demokrat itu dilakukan sehari setelah ia mengatakan bahwa PM Irak Nuri A Maliki mendukung penarikan pasukan AS pada tahun 2010. Jamal al Mashhadani, jurubicara dewan provinsi Anbar mengatakan Obama bertemu dengan gubernur Anbar, Mamoon Sami Rasheed dan beberapa pemimpin kelompok-kelompok anti Al Qaeda termasuk Sheikh Ahmed Abu Reesha, ketua Dewan Kebangkitan Anbar (AAC). AAC didirikan Sheikh Abdul Sattar Abu Reesha, yang dibunuh oleh seorang pembom bunuh diri dekat rumahnya di Ramadi, ibukota provinsi Anbar, September 2007, beberapa hari setelah bertemu Presiden George W.Bush. Anbar adalah pusat perlawanan anti Amerika setelah jatuhnya rezim Saddam Hussein, tetapi provinsi itu menjadi simbol stabilitas sejak suku-suku lokal mulai melawan kelompok Al Qaeda. Obama setelah berunding di Baghdad , Senin mengatakan bahwa Maliki mendukung penarikan pasukan AS pada tahun 2010. "Perdana menteri itu mengatakan bahwa kini adalah saatnya yang cocok untuk mulai merencanakan pengorganisasian kembali pasukan kita di Irak-- termasuk jumlah dan -misi mereka," kata Obama dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor Senatnya. "Ia menyatakan harapannya pasukan tempur AS bisa ditarik dari Irak tahun 2010," katanya dalam pernyataan bersama senator-senator Jack Reed dan Chuck Hagel yang ikut rombongannya. Obama berembuk dengan Maliki dan Presiden Jajal Talabani di Baghdad, Senin. Maliki menjelaskan kepada Obama tentang kemajuan yang dicapai sekarang menyangkut stabilitas dan keamanan, kata sebuah pernyataan pemerintah Irak seperti dilansir AFP. "Saya mengucapkan selama kepada anda (Maliki) atas keberhasilan pemerintah anda. Saya mendukung dan berjanji akan mendukung keberhasilan pemerintah Irak dalam kepemimpinan anda," kata pernyataan dalam bahasa Arab yang mengutip Obama. Obama, yang mengunjungi Jordania dan Israel Selasa petang, mengatakan Irak menginginkan satu waktu yang tepat dan tanggal yang jelas bagi penarikan pasukan AS. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008