Jakarta (ANTARA News) - Film "Karma", menurut sutradanyanya, Allan Lunardi, menawarkan konsep yang berbeda dari kebanyakan film horor yang ada di Indonesia, baik dari tema cerita, musik, maupun penggarapannya. "Film ini sangat kuat dari segi cerita, musiknya juga tidak menakut-nakuti atau mengagetkan seperti film horor kebanyakan, sebagai latar belakangnya kami angkat budaya Tionghoa di dalamnya," kata Allan dalam konferensi pers peluncuran film itu di Jakarta, Selasa. "Karma" diproduksi Credo Pictures, dibintangi Dominique Agisca Diyose, Jenny Chang, Joe Taslim, HIM Damsyik, Henky Solaiman, dan Jonathan Mulia. Film itu mengangkat kisah keluarga Tionghoa kaya raya, Thiong Guan (HIM Damsyik). Seluruh anggota keluarga Guan yang hidup adalah laki-laki, sedangkan setiap perempuan di keluarga ini selalu meninggal setelah melahirkan. Armand (Joe Taslim) adalah cucu Guan yang menikah dengan Sandra (Dominique). Pernikahan mereka mendapat tentangan dari Guan dan Philip, ayah Arman, (Hengky Solaiman) karena khawatir akan mengalami nasib yang sama seperti perempuan-perempuan sebelumnya. "Dari awal saya dan Allan memang sudah bertekad ingin membuat film horor, tapi dengan konsep yang berbeda," kata Eksekutif Produser Credo Pictures, Elvin Kustaman. Elvin menambahkan konsep cerita yang kuat dan tidak berusaha menakuti penonton dengan musik yang mencekam, film ini diharapkan dapat diterima publik yang menyukai maupun yang tidak menyukai film horor. "Karma" diproduksi pada 2007 dan rilis pada 24 Juli 2008. Naskahnya ditulis Salman Aristo berdasarkan ide cerita dari Elvin Kustaman, dan musik oleh Aksan Syuman. Film berdurasi 90 menit ini merupakan produksi Credo Pictures yang kedua, setelah film drama "Summer Breeze" yang juga dirilis tahun ini.Dominique yang berperan sebagai perempuan hamil mengaku sangat tertarik membintangi film ini karena kepincut jalan ceritanya. "Isi ceritanya sangat kuat, saya suka sejak awal. Selain itu saya mendapat tantangan besar berperan sebagai perempuan hamil yang stres," ujarnya. Film "Karma" juga menghadirkan aktor pendatang baru yang merupakan atlet judo Indonesia, Joe Taslim. Pria keturunan Tionghoa itu adalah atlet judo peraih medali emas dalam PON ke-17 (2008) di Kalimantan Timur, dan medali perak di Sea Games 2007. "Karma" adalah debut pertama Joe di dunia film. Bagi dia, terjun ke seni peran merupakan adalah pengalaman baru yang sangat menantang. Joe mengungkapkan sebagai atlet ia dituntut untuk selau bekerja keras lewat latihan judo di Pelatnas, sedangkan sebagai aktor dia harus berakting di depan kamera, tidak mengandalkan kekuatan fisik, namun bermain film dengan penuh penjiwaan dan penghayatan. "Saya tertarik seni peran sejak kecil, tapi menjadi atlet adalah panggilan negara. Jadi saya tetap menomorsatukan olahraga dalam hidup, kalau sekarang saya mulai bermain film, ini karena saya memang mencintai dunia seni," demikian kata pria asal Palembang itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008