Penanaman bibit pohon mangrove oleh prajurit TNI yang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Sorong (ANTARA) - Komando Armada III TNI Angkatan Laut bersama mitra dan elemen masyarakat menanam 64.000 bibit pohon mangrove di seluruh wilayahnya kerjanya dalam rangka memperingati HUT ke-74 TNI.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di 74 satuan TNI AL dari Sabang sampai Merauke, sekaligus memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) penanaman mangrove terbanyak.
Penanaman di wilayah Komando Armada III dipusatkan di Kelurahan Klawalu, Sorong yang dipimpin langsung oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III Laksamana Muda ING Ariawan.
Pangkoarmada III Laksamana Muda ING Ariawan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan penanaman bibit pohon mangrove oleh prajurit TNI yang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, selain dalam rangka memperingati HUT ke-74 TNI, juga bertujuan untuk memecahkan rekor MURI dengan menanam pohon mangrove yang berjumlah 300.074 pohon disebar pada 74 titik di seluruh Indonesia.
Baca juga: Prajurit TNI tanam mangrove peringati HUT ke-74
Dia mengatakan, khusus untuk wilayah kerja Koarmada III, penanaman pada lahan seluas 24,5 hektare dengan jumlah bibit pohon mangrove yang ditanam sebanyak 64.000 pohon. Khusus di Klawalu Sorong sebanyak 11.600 bibit pohon.
Dikatakannya, momentum yang baik ini dapat dijadikan sebagai langkah untuk memulihkan dan melindungi kelestarian ekosistem sebagai upaya pemulihan konservasi di wilayah Papua Barat dan sekitarnya.
"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat, untuk turut serta memelihara dan menjaga pohon mangrove yang kita tanam pada hari ini, agar dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik, sehingga ke depan diharapkan ekosistem dan biota laut dapat memberikan andil dalam meningkatkan kondisi ketahanan nasional pada tingkat yang semakin andal," ujarnya.
Baca juga: TNI Tanam300.074 mangrove dari Sabang sampai Merauke
Sebagai negara kepulauan, kata dia, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terbesar di dunia, sekitar 3 juta hektare hutan mangrove di sepanjang 95.000 km pesisir Indonesia atau 23 persen dari keseluruhan ekosistem mangrove dunia.
Keberadaan hutan mangrove memiliki peran yang penting dan manfaat yang besar bagi lingkungan sekitar khususnya bagi penduduk pesisir. Dari aspek biologis, hutan mangrove berfungsi sebagai stabilisator produktivitas sumber daya hayati wilayah pesisir yang akan berpengaruh terhadap perekonomian wilayah pesisir, katanya lagi.
Selain itu, keberadaan hutan mangrove memiliki keistimewaan dalam berbagai hal, baik dari aspek fisik, ekologi, dan ekonomi. dari aspek fisik, mangrove mampu menahan ombak, mencegah abrasi bahkan mampu meminimalkan kerusakan yang diakibatkan oleh tsunami.
Baca juga: TNI-Pemprov Lampung tanam 5.000 pohon mangrove
Dia menjelaskan pula bahwa dari aspek ekologi, mangrove mampu berfungsi sebagai filter polusi air dan udara karena dapat tumbuh pada kondisi tanah berlumpur dan mampu menyerap polutan atau asap dari udara. selain itu mangrove juga sebagai habitat tempat hidup dan berkembang biaknya berbagai jenis ikan dan biota laut.
Ia mengungkapkan, dari sisi ekonomi, mangrove mampu menghasilkan kayu untuk bahan bangunan dan arang serta menghasilkan buah biji yang dapat dibuat berbagai makanan atau minuman, sedangkan pada bagian kulit batang maupun daun sangat baik untuk bahan baku pewarna batik. Selain itu, keberadaan hutan mangrove juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata alam.
Saat ini, populasi keberadaan hutan mangrove di beberapa daerah kondisinya cukup memprihatinkan, mengingat pesatnya jumlah pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan wilayah kawasan mangrove di beberapa daerah telah direklamasi menjadi daratan untuk dijadikan tempat hunian atau pun industri. Pada satu sisi adanya eksploitasi yang berlebihan terhadap hasil produksi mangrove tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan berakibat menurunnya luasan hutan mangrove yang ada di Indonesia.
Karena itu, katanya menambahkan, upaya melestarikan sumber daya tersebut merupakan suatu tuntutan yang harus dilaksanakan dan diwujudkan, sebab sumber daya alam yang berada di laut merupakan salah satu potensi nasional yang dapat memberikan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia apabila dikelola secara baik dan benar.
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019