Ada temuan terkait dengan kinerja Bank Jateng cabang DKI Jakarta yang kami nilai punya masalah serius karena ada kredit macet yang nilainya hampir Rp1 triliun.
Semarang (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Riyono menyoroti kinerja Bank Jateng Cabang DKI Jakarta terkait dengan temuan kredit macet yang nilainya hampir mencapai Rp1 triliun.
"Ada temuan terkait dengan kinerja Bank Jateng cabang DKI Jakarta yang kami nilai punya masalah serius karena ada kredit macet yang nilainya hampir Rp1 triliun," kata anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah Riyono di Semarang, Senin.
Menurut dia, kredit macet yang terjadi sejak 2018 itu akibat lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh Bank Jateng Cabang DKI Jakarta.
Ia mengungkapkan yang menjadi catatan penting berkaitan penyebab yang paling dominan adalah tidak kompatibelnya analisis kredit dalam membaca atau memprediksi usaha yang sedang tren.
Hal tersebut, lanjut dia, berdasarkan keterangan dari para debitur yang usahanya mengalami penurunan dari segi omzet.
"Target kinerja mereka tahun ini harus menyelesaikan permasalahan yang sudah dinyatakan mengalami minus Rp390 miliar," ujarnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menilai hal tersebut harus menjadi catatan penting bagi tim Bank Jateng cabang DKI Jakarta dan harus ada evaluasi total.
Ia menyebutkan dari Bank Jateng Pusat sudah membentuk tim khusus, namun sampai akhir tahun ternyata tidak mampu menutup sekaligus mengembalikan uang kerugian.
"Iya minimal bisa mengembalikan uang kerugian Rp150 miliar. Berarti ada utang yang harus diselesaikan Bank Jateng kurang lebih Rp290 miliar, jika ingin kinerjanya dinyatakan bagus", katanya.
Riyono menilai perlu ada evaluasi total dan jika diperlukan ada restrukturisasi jajaran pimpinan yang lebih berkualitas serta mampu menerima tantangan untuk menuntaskan permasalahan di Bank Jateng Cabang DKI.
Baca juga: LPEI dan Bank Permata kerja sama penjaminan kredit ekspor
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019