Bojonegoro (ANTARA News)- Transaksi jual beli produksi minyak Blok Cepu dilakukan lewat empat lokasi, yakni kilang mini di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, kilang mini Humpuss di Cepu, Jawa Tengah dan dua lokasi lewat fasilitas pipa ke arah laut Tuban, Jatim."Mobil Cepu Limited (MCL) yang menyiapkan fasilitas transaksi jual beli produksi minyak Blok Cepu yang ditargetkan pada produksi awal 20.000 barel per hari", kata Development Manager MCL, Kunto Wibisono, dalam jumpa pers dengan wartawan Bojonegoro, Tuban dan Blora, di kantor MCL Bojonegoro,Jatim, Selasa. Perkembangan pengerjaan proyek migas Blok Cepu, kata Kunto Wibisono yang didampingi Manager Land Team, Deddy Afidick dan Humas Exxon Mobil Oil Indonesia (EMOI), Deva Rachman, dua buah sumur minyak Banyu Urip Blok Cepu baru A3 dan A4 sudah rampung pengeborannya. Berdasarkan data itu, semakin membuktikan prakiraan awal potensi cadangan minyak sumur Banyu Urip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem sekitar 380 juta barel, tidak salah. "Tiga kontraktor pemenang tender sudah siap mengerjakan `Early Production Facilities` (fasilitas produksi awal) minyak Blok Cepu dan `masterplane`-nya sudah jadi", katanya menjelaskan. Ketiga kontraktor tersebut yakni PT Waskita Karya, PT Man Ferrostaal Indonesia dan PT Hanover Indonesia. Lokasi transaksi jual beli minyak Blok Cepu di kilang mini di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu dengan kapasitas pengolahan sekitar 6.000 barel per hari, sedangkan di kilang mini Humpuss di Cepu, Jawa Tengah, kapasitasnya mencapai 10.000 barel per hari. Termasuk pembangunan proyek pipanisasi enam inchi dari lapangan Banyu Urip ke lapangan Mudi yang dikelola "Joint Operating Body" (JOB) Pertamina-Petrochina East Java, sepanjang 72 km hingga ke laut di Palang, Tuban. Sedangkan fasilitas jual beli lainnya lewat pipanisasi 20 inchi, dari lapangan Banyu Urip hingga ke pantai Sowan, Tuban atau kemungkinan mencari alternatif lainnya yang memungkinkan. "Di Desa Gayam, Kecamatan Ngasem, sekarang ini ada empat kegiatan yang akan dimanfaatkan untuk transaksi jual beli minyak Blok Cepu dan prosesnya masih dibahas", katanya menjelaskan. Menurut Kunto, target yang dibebankan Pemerintah kepada operator Blok Cepu, akhir 2008 sumur minyak Blok Cepu sudah diproduksi, sulit bisa tercapai, tanpa dukungan berbagai pihak. Sementara itu, Manager Land Team, Deddy Afidick menjelaskan, pembebasan tanah untuk pengembangan sumur migas Blok Cepu di Alas Tuwo Barat di Desa Ngasem dan Alas Tuwo Timur di Desa Ngunut, Kecamatan Dander dengan luas tanah 15 ha lebih, sudah rampung dengan harga Rp50.000 per m2. Sedangkan pengembangan sumur migas Kedungkeris di Desa Sukoharjo dan Leran, Kecamatan Kalitidu seluas sembilan ha, yang terbagi dalam 50 bidang, masih dalam proses Tetapi, katanya, sebanyak 19 pemilik tanah sudah sepakat dengan harga Rp125 ribu per m2, dan mereka sudah menerima uang muka masing-masing bidang Rp5 juta. "Fokus kita sekarang mencari tanah paling tidak seluas 20 ha untuk lokasi `Central Prosesing Fasilities` (CPF)", katanya menambahkan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008