Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hingga saat ini semua kebijakan pemerintah tetap konsisten pada target awal kinerja pemerintah, yaitu berorientasi pada pertumbuhan yang disertai dengan pemerataan. "Sejak akhir 2004 kita telah rumuskan upaya pembangunan untuk mensejahterakan rakyat dan itu berorientasi pada pertumbuhan yang disertai dengan pemerataan," kata Presiden Yudhoyono, saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di ruang rapat utama Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa. Presiden Yudhoyono yang didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sejak awal pemerintah memberikan perhatian utama pada tiga hal, yakni pertumbuhan ekonomi, penanganan pengangguran dan pengurangan kemiskinan. "Kita terus konsisten dengan hal itu, termasuk dengan kebijakan fiskal yang diarahkan sejalan dengan hal tersebut. Contohnya dari kekuataan pembelanjaan ada komponen yang dialokasikan untuk stimulasi pertumbuhan," katanya. Kepala Negara menjelaskan untuk belanja modal dan stimulasi pertumbuhan setiap tahun alokasi anggaran dalam APBN terus bertambah. Bila pada 2005 belanja modal pemerintah dialokasikan Rp32,9 triliun, maka pada 2008 meningkat menjadi Rp89,1 triliun dan pada 2009 direncanakan akan mencapai Rp99 Triliun. "Ini semua adalah bukti dari konsistensi pemerintah agar kita bisa memberikan stimulasi pada pertumbuhan ekonomi," kata Presiden. Mengenai pengurangan angka pengangguran, kata Presiden, pemerintah memberikan kebijakan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diharapkan dapat mengurangi pengangguran melalui pemberian modal usaha. "Saat ini dana yang disalurkan sudah mencapai Rp8 triliun dan diharapkan akan terus meningkat hingga Rp14 triliun. Dengan pemberian modal ini, maka diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan," katanya. Presiden Yudhoyono juga mengatakan bagi upaya pengurangan kemiskinan, pemerintah pun telah melaksanakan sejumlah program yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat. "Dana yang dialokasikan bagi program pengurangan kemiskinan setiap tahun meningkat. Pada 2004 dana yang dialokasikan Rp19 triliun, pada 2009 direncanakan sebesar Rp70 triliun. Pada 2008 ini dana yang sudah dialokasikan mencapai Rp58 triliun," kata Presiden. Kepala Negara mengatakan dengan sejumlah anggaran yang sudah dialokasikan itu, maka konsistensi pemerintah atas tiga hal utama itu dapat dilihat. Sementara kepada para Menteri dan pejabat negara, Presiden Yudhoyono mengatakan dengan besaran alokasi anggaran tersebut, maka tidak ada alasan program pengurangan pengangguran dan pengurangan kemiskinan tidak tercapai dengan baik. Dalam rapat yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB, agenda yang dibicarakan yaitu di bidang Politik dan Keamanan mendengarkan penjelasan Menko Polhukam dan Mendagri tentang penyelenggaraan pemilu legislatif termasuk kampanye. Di bidang perekonomian mendengarkan penjelasan Pelaksana Tugas Menko Perekonomian tentang RAPBN 2009 dan konsep nota keuangan pemerintah tahun anggaran 2008-2009 yang akan disampaikan Presiden di depan sidang paripurna DPR 15 Agustus mendatang. Untuk bidang kesejahteraan rakyat, akan mendengarkan paparan Menko Kesra tentang pelaksanaan program pengurangan kemiskinan dan peningkatan taraf hidup rakyat yang sudah berlangsung selama ini. Sidang kabinet paripurna dijadwalkan berakhir pada pukul 12.00 WIB. (*)

Copyright © ANTARA 2008