London, (ANTARA News) - Petenis asal Republik Ceko, Frantisek Cermak dan petenis dari Slowakia, Michal Mertinak, merupakan dua pemain lain yang dilarang bertanding dan kena denda karena menjudikan pertandingan tenis, demikian diumumkan ATP, Senin. Sebagai badan tenis dunia khusus putra yang ikut memberantas judi dalam olahraga, dua pemain spesialis ganda Eropa Timur itu merupakan petenis pertama yang bukan warga Italia yang mendapat hukuman dari badan antikorupsi ATP, demikian diwartakan Reuters. Cermak (31) yang tidak memiliki peringkat tunggal, dihukum 10 minggu tidak bertanding dan didenda 15.000 dolar AS sedangkan petenis peringkat ke-616 dunia Mertinak menerima hukuman dua minggu tidak bertanding dan denda 3.000 dolar AS. "Tim investigasi ATP yang diluncurkan mulai November 2007 menemukan Cermak melakukan judi atas pertandingan yang diadakan pada 9 September 2006 hingga 1 Februari 2007," kata ATP dalam pernyataannya. "Tim investigasi yang sama menemukan Mertinak berjudi pada pertandingan Oktoberober of 2006," bunyi pernyataan itu. ATP menyatakan, tidak ada pemain yang ikut bermain judi pada pertandingan mereka dan dalam pemeriksaan tidak ditemukan adanya hasil pertandingan yang mencurigakan dikaitkan dengan perjudian. "Program Anti-korupsi ATP menyatakan segala bentuk perjudian dalam tenis tidak ditoleransi," kata Gayle David Bradshaw, wakil ketua eksekutp ATP bidang peraturan dan kompetisi. Sebelumnya, lima warga Italia terkena sanksi ATP sejak penyidikan judi itu diluncurkan hampir dua tahun silam. Alessio di Mauro, Potito Starace, Daniele Bracciali, Giorgio Galimberti dan Federico Luzzi, dihukum karena berjudi atas permainan tenis. Di Mauro dihukum sembilan bulan tidak bertanding dan didenda 60.000 dolar AS. Masalah judi menjadi agenda besar bagi ATP terlebih setelah ditengarai ada bentuk judi yang tidak sama pada pertandingan antara petenis Rusia Nikolay Davydenko dan petenis Argentina, Martin Vassallo Arguello di Polandia. Kedua petenis itu menampik mereka terlibat dan bandar judi di Inggris Betfair menghindari perjudian langsung kepada pemain. Beberapa pemain pun mengatakan mereka tidak akan menukar pertandingan mereka dengan uang. Program Anti-Korupsi ATP melarang semua pemain melakukan judi dalam pertandingan tenis. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008