Bandarlampung (ANTARA) - TNI bersama Pemerintah Provinsi Lampung beserta unsur terkait dan masyarakat menanam sebanyak 5.000 pohon mangrove di Pantai Dewi Mandapa, Pesawaran, Senin, dalam rangka HUT ke-74 TNI yang melibatkan ratusan personil dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, pelajar dan elemen masyarakat lainnya.
"Kita juga mendorong semua komponen masyarakat untuk bersama-sama menanam dan menjaga mangrove untuk kelestarian lingkungan. Mari kita menjaga mangrove, mewariskan sumber daya alam untuk anak cucu kita. Manusia jangan bertindak sebagai hama dari mangrove, tetapi harus menjaganya," kata Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, di Pesawaran.
Ia menyebutkan data di Provinsi Lampung tentang kondisi tanaman mangrove sendiri sudah mengalami pengurangan sebanyak kurang lebih 30 persen.
Menurut dia, hal tersebut akibat dari aktivitas manusia dan kegiatan pembangunan yang tidak memperhatikan keberlanjutan ekosistem sekitar.
"Berbagai penelitian menyebutkan bahwa hutan mangrove mampu menyerap emisi karbon 4-5 kali lebih besar dari pada hutan di daratan," katanya.
Karena itu, meskipun Indonesia hanya memiliki luas hutan mangrove sebesar dua persen dari total hutan, namun mampu menyerap 10 persen dari semua emisi yang ada.
"Dengan demikian hutan mangrove sangat mendukung dalam penurunan emisi gas rumah kaca," ujarnya.
Baca juga: HUT Ke-74 TNI momentum memperkokoh nasionalisme
Baca juga: Prajurit TNI tanam mangrove peringati HUT ke-74
Fahrizal menjelaskan, mangrove merupakan salah satu ekosistem penting yang ada di laut dimana mangrove merupakan tempat makan biota laut dan juga sebagai penangkal gelombang laut untuk mencegah abrasi pantai
"Dari sisi ekonomi pun, mangrove mampu menghasilkan kayu untuk bahan bangunan serta, selain itu menghasilkan buah atau biji yang dapat dijadikan bahan makanan dan minuman serta obat-obatan," katanya.
Dalam menjaga keberlangsungan mangrove, Fahrizal mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung secara bertahap bersama masyarakat bahu membahu untuk memperbaiki ekosistem mangrove yang mengalami kerusakan.
"Dalam pengelolaan ekosistem mangrove selain rehabilitasi juga diperlukan dukungan dari pihak komunitas mahasiswa pencinta alam serta kelompok masyarakat untuk saling bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan ekosistem yang ada di Provinsi Lampung," ujarnya.
Fahrizal berharap dari adanya kegiatan ini, ekosistem yang ada di Provinsi Lampung khususnya hutan mangrove lebih terjaga lagi dan berkesinambungan untuk kesejahteraan masa depan bangsa.
"Kiranya setelah kegiatan penanaman mangrove pada hari ini masyarakat lebih peduli dan aktif dalam menjaga dan memelihara ekosistem khususnya mangrove yang ada di lingkungannya masing-masing," katanya.
Sementara itu, Komandan Lanal Lampung, Kolonel Laut (P) Albertus Agung Priyo menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemprov Lampung dan semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
"Terimakasih atas dukungan dan partisipasi dari Pemprov Lampung terhadap kegiatan penanaman mangrove serentak dalam rangka HUT TNI," katanya.
Penanaman mangrove itu dilakukan serentak di seluruh Indonesia dengan total sebanyak 300.074 pohon dan ditargetkan tercatat dalam Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).*
Baca juga: Pelabuhan Untia Makassar ditanami ribuan bibit mangrove oleh TNI-AL
Baca juga: TNI AL Bengkulu tanam 4.500 mangrove
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019