New York (ANTARA News) - Dolar AS melemah pada Senin waktu setempat atau Selasa pagi WIB, tertekan kenaikan kembali (rebound) harga minyak, kendaatipunlaba bersih Bank of America yang lebih baik dari perkiraan mengurangi kekhawatiran tentang sektor keuangan AS.
Euro naik menjadi 1,5921 dolar sekitar 2100 GMT dari 1.5846 dolar pada akhir Jumat.
Dolar juga turun terhadap mata uang Jepang menjadi 106,41 yen dari 106,95 yen.
Harga minyak berjangka, yang jatuh lebih dari 16 dolar AS per barrel pekan lalu di New York, melonjak naik kembali karena badai tropis berhembus di Teluk Meksiko mengancam instalasi minyak.
Kontrak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Agustus, menguat 2,16 dolar menjadi ditutup pada 131,04 dolar AS per barrel.
Harga minyak juga mendapat dukungan dari meningkatnya ketegangan geopolitik atas program nuklir Iran, yang diduga Amerika Serikat dan negara kuat lainnya bertujuan untuk membuat bom atom.
Setelah pembicaraan internasional akhir pekan gagala menghasilkan perkembangan baru, Amerika Serikat dan Inggris memperingatkan Senin, bahwa Iran menghadapi sanksi lagi jika tidak menghentikan program nuklirnya. Teheran bersikukuh program nuklirnya bertujuan untuk memproduksi energi.
"Kegagalan membuat perkembangan dalam pembicaraan nuklir di Geneva dengan Iran akhir pekan lalu memprovokasi kecemasan sanksi baru negara Islam itu sehingga mendorong harga minyak naik, saham-saham turun dan rally EURUSD dalam proses," kata Boris Schlossberg, seorang analis Forex Capital Markets, kepadwa AFP.
"Para pedagang uang mengerumuni euro di tengah kekhawatiran `safe-haven`," tambah dia.
Bank of America mengumumkan laba bersih kuartal kedua 3,41 miliar dolar AS -- turun 41 persen dari periode sama tahun lalu di tengah penurunan nilai aset baru dari real estate, namun masih di atas ekspektasi.
Dolar telah menguat pada Jumat, setelah raksasa bank AS Citigroup, di antara yang terpukul keras oleh krisis perumahan domestik, mencatat kerugian kuaratalan lebih kecil dari perkiraan.
Berita dari Citigroup dan Bank of America mengurangi kekhawatiran tentang kesehatan sektor keuangan di ekonomi terbesar dunia tersebut, yang terpuruk akibat memburuknua kemerosotan sektor perumahan dalam satu dekade terakhir dan kredit ketat.
Sementara euro terus mendapat dorongan dari komentar tentang inflasi oleh ketua Bank Sentral Eropa (ECB) Jean-Claude Trichetpad Jumat.
Dalam perdagangan terakhir di New York pada Senin, dolar turun menjadi 1,0176 franc Swiss dari 1,0223 franc akhir Jumat. Pound naik menjadi 2,0032 dolar dari 1,9990 dolar. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008