Mangrove merupakan pelindung abrasi alam yang bisa menjaga kelangsungan hidup alam sekitar
Makassar (ANTARA) - Sebanyak 750 prajurit TNI dari Pangkalan Utama Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut VI (Lantamal VI) Kota Makassar terjun langsung menanam ribuan bibit mangrove (bakau) di pesisir Pantai Untia, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
Kegiatan yang dilaksanakan di Jalan Salodong, Kecamatan Biringkanaya itu dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 TNI. Aksi itu melibatkan beberapa elemen, seperti Polri, taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP), Palang Merah Indonesia (PMI) dan Forum Sulsel Peduli (FSP).
Komandan Lantamal VI, Laksamana Pertama TNI Hanarko Djodi Pamungkas menyatakan kegiatan ini serentak digelar di Indonesia dengan target penanaman mangrove sebanyak 300.074 bibit secara nasional.
"Ini program pusat, kami targetnya juga untuk memperoleh Rekor MURI dengan aksi dimulai dari laut bersama-sama Polri," katanya.
Aksi lingkungan ini mengangkat tema "Selamatkan Bumi untuk Anak Cucu Kita" yang menyiapkan sekitar 8.000 bibit mangrove. Tujuannya, kata Hanarko Djodi Pamungkas, untuk menggugah kepedulian masyarakat terhadap kelestarian alam, yang dimulai dari aksi menanam mangrove.
Bersama TNI tanam mangrove agar pantai tak abrasi
Sementara itu, Forum Sulsel Peduli (FSP) sebagai salah satu organisasi dari elemen masyarakat turut serta pada gerakan menyelamatkan bumi itu.
"FSP berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai elemen masyarakat yang peduli, utamanya kelangsungan hidup alam," kata Bendahara Umum FSP, Mismayal Khaerat.
Menurutnya, mangrove merupakan pelindung abrasi alam yang bisa menjaga kelangsungan hidup alam sekitar.
Karena itu, katanya, FSP sangat mengapresiasi langkah TNI dalam menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan melalui gerakan menanam mangrove.
Baca juga: 1000 pohon mangrove ditanam istri TNI-AL di Makassar
Baca juga: 70 Persen Hutan Bakau Sulsel Rusak
Baca juga: 15 ribu bibit mangrove ditanam di perkampungan nelayan Untia, Makassar
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019