Puntung rokok dan paku itu ditemukan oleh tim Pelatnas Atletik yang akan melakukan latihan persiapan menjelang SEA Games 2019 di Filipina pada pagi ini, dan kemudian fotonya diunggah dalam akun Instagram @pasipusat.
PB PASI dalam ungguhannya menyertakan foto puntung rokok, paku, dan kawat sekaligus menandai Presiden Joko Widodo, Mensetneg Pratikno, dan Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto untuk memberikan perhatian dan komitmennya dalam memprioritaskan olahraga Indonesia.
Menyedihkan!!!...demi rupiah, stadion madya senayan Jakarta disewakan untuk kejuaraan Marchingband (olahraga???) Selama 3 hari, dan hari ini atlet atlet atletik yang akan melakukan persiapan untuk SEA GAMES 2019 membela MERAH PUTIH menemukan kawat, paku di lintasan, yg tentunya sangat membahayakan para atlet dan PUNTUNG ROKOK bertebaran...???????????????? pak Presiden @jokowi Pak Mensesneg Pratikno pak @gatot_s_dewa_broto @kemenpora mohon diperhatikan , kalau perlu dievaluasi direksi PPKGBK yg tidak konsisten pada komitmen utk memprioritaskan olahraga demi #patriotmerahputih #patriotolahraga #entahapayangmerasukimu
Sebuah kiriman dibagikan oleh Pasi Pusat (@pasipusat) pada
Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung pun memberikan tanggapannya bahwa PB PASI telah berkali-kali menjadi korban kesewenang-wenangan para penyewa lain yang juga menggunakan Stadion Madya. Namun, masalah tersebut belum juga ditangani dengan baik dan serius hingga selalu terulang.
"Ya memang kita udah sering sekali banyak (penyewa lain) yang meninggalkan sampah, sehingga tim Pelatnas Atletik juga terganggu (latihannya) harus pindah ke lapangan belakang atau kemana," ujar Tigor saat dihubungi di Jakarta, Senin.
"Ini sering terjadi. Saya juga sering bicara (kepada pengelola GBK), solusinya juga belum ada yang tepat, komitmen juga belum terwujud. Jadi bagi kami sederhana saja, kalau latihannya sendiri tidak lancar bagaimana kita mau mencapai target prestasi."
Tigor juga sangat menyayangkan penyewaan Stadion Madya yang digunakan oleh pihak lain sehingga tim Pelatnas harus tersingkir dan membuat jadwal dan konsentrasi atlet menjadi terganggu.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019