Samarinda (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor cukup optimistis keberadaan Jembatan Pulau Balang di Kabupaten Penajam Pasir Utara bakal membawa dampak positif bagi peningkatan perekonomian bukan hanya kawasan Kalimantan Timur, namun juga wilayah di Pulau Kalimantan.

Isran Noor di Samarinda, Ahad, mengatakan jembatan yang menghubungkan kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan itu menjadi jalur konektivitas dan aksesibilitas distribusi barang, orang dan jasa dari Kalimantan Selatan ke beberapa daerah di Kaltim. Selain Paser, Penajam Paser Utara dan Balikpapan.

"Kami tidak menuntut dan mengeluh. Saya yakin Bapak Menteri sudah melihat pembangunan jembatan ini. Juga infrastruktur lainnya. Tentu sangat penting dalam mendukung percepatan pembangunan ibu kota negara (IKN)," ujar Isran.

Dia menilai dengan terbangunnya Jembatan Pulau Balang, maka jalur distribusi akan lancar dan beberapa daerah yang sulit terjangkau selama ini akan mudah dicapai.

Baca juga: Jembatan Pulau Balang ditargetkan tuntas 2018

Baca juga: Jembatan Pulau Balang Akan Rusak Ekologi


Biaya tinggi dan waktu angkut yang lama akan terpangkas sehingga tercipta efisiensi.

Beberapa daerah dipastikan akan terkoneksi sebagai wilayah penyangga ibu kota negara, yakni Kutai Kartanegara (kawasan IKN), Samarinda selaku ibu kota provinsi (pusat pemerintahan dan kota jasa), Kota Bontang (kawasan kluster industri), Kutai Timur (kawasan ekonomi khusus Maloy) serta Kabupaten Berau (kawasan industri pariwisata).

"Kalau sudah begini. Pastilah pusat membantu melalui APBN atau dana apa sajalah namanya. Pokoknya, IKN dan infrastruktur serta fasilitas pendukung lainnya segera tuntas terbangun," kata Isran Noor.

Sebelumnya, dalam kunjungan ke Kaltim, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono telah menargetkan pembangunan Jembatan Pulau Balang selesai pada 2020. Progres jembatan yang berada di atas Teluk Balikpapan ini sudah mencapai 69,3 persen hingga September 2019.

Kehadiran Jembatan Pulau Balang, menurut Basuki, mampu memperlancar konektivitas antara Samarinda, Balikpapan dengan ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

“Jembatan Pulau Balang akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas pada lintas selatan Kalimantan sebagai jalur utama angkutan logistik. Sebab jarak dan waktu tempuh akan lebih cepat," ujar Basuki usai Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kaltim sebagai IKN.

Baca juga: Meninjau kesiapan Benua Etam sebagai calon ibu kota negara yang baru

Baca juga: Kalimantan Selatan bakal miliki pelabuhan baru sokong ibu kota baru


Sedangkan Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil menegaskan seiring dengan percepatan pembangunan Jembatan Pulau Balang. Maka, pemerintah tidak mengijinkan adanya pembangunan ataupun pemukiman di atas Pulau Balang.

"Kita segera membuat pengumuman bahwa tanah atau pulau ini di kuasai langsung oleh negara. Tidak boleh ada orang memanfaatkan kawasan tanpa ada ijin pihak otorita," kata Sofyan.

Hal itu mengingat seluruh kawasan Pulau Balang merupakan kawasan hutan milik negara, sehingga negara berhak mengatur pemanfaatan lahan/kawasan.*

Baca juga: Penajam siap pasok cadangan pangan bagi ibu kota baru

Baca juga: Di kabupaten bakal ibu kota baru ini, dilakukan pemutihan IMB

Pewarta: Arumanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019