Yogyakarta (ANTARA News) - Buruknya partai politik (parpol) menjaga komitmen yang telah dijanjikan kepada masyarakat mengakibatkan sepinya pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) yang saat ini mulai dibuka oleh sejumlah partai di berbagai daerah. "Komitmen yang buruk ini bahkan menjadi bumerang karena rakyat cenderung tidak percaya lagi, sehingga parpol merasa sulit menjaring caleg untuk pemilu mendatang," kata sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sudjito, di Yogyakarta, Senin. Menurut dia, masyarakat saat ini sudah mulai memasuki tahap meragukan komitmen parpol sebagai salah satu alat perjuangan, apalagi parpol sudah dianggap memiliki citra buruk di mata rakyat. Kondisi lain yang membuat parpol kesulitan menjaring caleg adalah faktor biaya tinggi yang harus dikeluarkan caleg saat mendaftar. "Banyak parpol yang meminta caleg untuk membayar sejumlah uang dengan jumlah yang tidak sedikit agar mereka bisa masuk dalam daftar caleg," katanya. Jika kondisi tersebut terus berlangsung, kata Arie, masyarakat akan semakin sering mengkritisi sepak terjang yang diambil parpol. "Karena itu, jika parpol sudah mengeluarkan komitmennya, sebaiknya mereka tidak bermain-main dengan komitmen tersebut," katanya. Menurut dia, untuk mengubah perspektif negatif masyarakat terhadap parpol, maka partai harus mulai melakukan beberapa perbaikan, misalnya dalam proses dasar rekrutmen. "Rekrutmen harus didasarkan pada kecerdasan dan juga basis massa serta partai harus bisa memfasilitasi anggotanya bukannya malah memeras," katanya. Keterbukaan parpol untuk menerima kritik dari masyarakat juga menjadi bagian penting dari proses pendewasaan politik serta menjalankan kaderisasi yang baik. (*)
Copyright © ANTARA 2008