Palembang (ANTARA) - Satu orang meninggal dunia pada kebakaran yang terjadi tiga kali secara beruntun di Palembang sejak Sabtu malam hingga Minggu siang.
Kebakaran pertama terjadi sekitar pukul 21.00 WIB Sabtu malam (5/10) di Jalan AKBP HM Amin Kelurahan 18 Ilir belakang pusat perbelanjaan Internasional Plaza, tercatat enam rumah deret hangus dilahap api.
"Awalnya ada suara ledakan dari salah satu rumah, lalu tiba-tiba saja terlihat langsung membesar, jadi warga panik," kata salah seorang warga Jalan AKBP HM Amin, Usmarina.
Rumah deret itu diketahui milik Asni dan saat terjadi kebakaran kondisi semua rumah kosong sehingga tidak ada korban jiwa.
Kebakaran kedua terjadi sekitar pukul 05.00 WIB Minggu, di Jalan Joko Talang Semut Kecamatan Bukit Kecil yang melahap rumah milik Widya Kusuma, salah seorang penghuni rumah dilaporkan meninggal dunia.
"Betul ada yang meninggal namun belum diketahui identitasnya, informasinya korban sedang kondisi sakit saat kejadian," kata pegawai Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Palembang, Ali Akbar.
Juga baca: Terjadi kebakaran rumah di Taman Sari
Juga baca: Bangunan poliklinik Rutan Pondok Bambu terbakar
Juga baca: Rumah di Pasar Minggu terbakar akibat pembakaran sampah
Pada kebakaran itu tujuh unit mobil pemadam dikerahkan, kata dia, butuh waktu hingga tiga jam untuk menaklukan si jago merah.
Sekitar empat berselang atau pukul 12.00 WIB, kebakaran kembali terjadi di Jalan Anggada Kecamatan Kalidoni, beruntung tidak ada korban jiwa karena yang terbakar merupakan depot kayu.
"Kami turunkan lima unit damkar, kurang dari satu jam api sudah padam," tambah Ali Akbar, sementara di duga sumber kebakaran berasal dari ledakan tabung gas.
Beruntunnya peristiwa kebakaran itu kemungkinan didorong faktor musim kemarau yang membuat benda-benda cepat terbakar akibat udara kering. "Kami berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan tidak meninggalkan kompor yang masih menyala dan memperhatikan instalasi listrik di rumah," kata Akbar.
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019