Dalam minggu ini harga ayam terus naik dan sekarang mencapai Rp28.000 per kgPontianak (ANTARA) - Harga daging ayam ras di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, kembali naik seperti terpantau di pasar induk, Pasar Flamboyan yang saat ini mencapai Rp28.000 per kilogram.
"Dalam minggu ini harga ayam terus naik dan sekarang mencapai Rp28.000 per kg. Hampir tiap hari ada kenaikan," ujar seorang pedagang Pasar Flamboyan, Ridho di Pontianak, Minggu.
Baca juga: Harga ayam naik, BI perkirakan inflasi awal Oktober 0,02 persen
Ia menyebutkan sebelumnya harga ayam sempat normal yakni di kisaran Rp25.000 per kg.
"Harga ayam normalnya sekitar Rp20.000 per kilogram dan paling mahal Rp25.000 per kilogram. Kalau saat ini tembus di atas angka normal tersebut. Untuk kenaikan harga ayam saya tidak mengerti juga dan yang jelas saat ini naik," kata dia.
Untuk komoditas lainnya yang saat ini naik secara signifikan yakni harga cabai. Saat ini harga cabai tembus Rp80.000 per kilogram.
Baca juga: Pinsar khawatirkan kenaikan harga ayam bersifat sementara
"Cabai naik sekarang. Harganya mencapai 100 persen dari saat harga normal," papar satu di antara pedagang sayur, Lia.
Untuk komoditas lainnya saat ini relatif stabil dan bahkan ada penurunan. Untuk bawang merah misalnya saat ini hanya Rp16.000 per kg. Untuk bawang merah Rp26.000 per kg. Harga telur ayam saat ini hanya Rp1300 - Rp1.500 per butir atau tidak ada kenaikan.
Aneka sayuran juga stabil seperti sawi Rp10.000 per kilogram, tomat Rp10.000 per kg, mentimun Rp8.000 per kg, kol Rp8.000 per kg, wortel Rp14.000 per kg dan kentang Rp13.000 per kg.
Sedangkan untuk harga ikan saat ini stabil seperti ikan tongkol dan gelama yaitu Rp25.000 per kg, udang tertinggi Rp40.000 per kg, sotong Rp38.000 per kg dan beberapa jenis lainnya tidak ada gejolak harga.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik(BPS) Kalbar mencatat komoditas cabai berkontribusi tertinggi terhadap terjadinya inflasi di Kota Pontianak pada September 2019.
Pada September 2019 inflasi di Kota Pontianak sebesar 0,28 persen. Sedangkan untuk inflasi tahun kalender atau Januari September 2019 sebesar 2,15 persen.
Baca juga: Harga sayuran hijau di Bandarlampung naik akibat musim kemarau
Pewarta: Dedi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019