Jakarta (ANTARA News) - Pasien rawat jalan yang "terusir" dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, tetap berharap adanya perhatian dari pemerintah atas nasibnya itu. Ke-30 pasien itu sendiri yang semula ditampung di gedung Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI) Jakarta, mulai Minggu (20/7) sore dipindahkan ke rumah donatur di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 103, Menteng, Jakarta Pusat. Salah seorang keluarga pasien asal Serang, Banten, Abbas Basyuni, mengatakan, harapan perhatian dari pemerintah, yakni, dengan menyediakan ruangan di RSCM seperti semula. "Sampai sekarang, kami belum mendapatkan perhatian dari pemerintah yang justru sebaliknya lebih banyak mendapatkan bantuan dari donatur," katanya. Salah satunya, kata dia, donatur memperbolehkan rumah yang sudah lama tidak dihuni, untuk diisi oleh pasien yang terusir itu. Dikatakan, idealnya pasien rawat jalan ditempatkan di RSCM yang tidak lain untuk mempermudah proses perawatan serta lebih mudah diperhatikan oleh tim medis. "Terlebih lagi, pasien yang terusir itu tidak memiliki sanak saudara, hingga saat diminta pergi dari RSCM. Kami sempat bingung akan pergi kemana," katanya. Kini, ke-30 pasien itu menempati rumah yang memiliki empat kamar, yang masing-masing kamar berukuran 3 x 4 meter. Mereka juga baru mendapatkan bantuan kasur lipat dari warga yang peduli atas nasibnya itu. "Kami baru mendapatkan sumbangan kasur lipat dari donatur," katanya. Sebelumnya dilaporkan, Yuliana, salah satu pasien rawat jalan yang menderita tumor ganas asal Cipaeun, Depok, berharap pihak rumah sakit menyediakan ruangan, karena dirinya tidak mungkin harus pulang balik Depok-Jakarta sedangkan setiap hari harus diperiksa. "Sejak sebulan lalu, saya harus menjalani rawat jalan itu, karena menderita penyakit tumor ganas. Darimana, saya dapat uang untuk periksa setiap hari. Jalan saja sudah susah, apalagi naik turun angkot," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008