Nusa Dua (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini penerimaan negara sedikitnya akan bertambah sebesar Rp200 triliun pada 2010. "Tambahan penerimaan itu berasal dari penghematan energi yang kita lakukan sekarang ini," katanya dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ke-13 di Nusa Dua, Bali, Minggu. Penghematan energi yang dimaksud Wapres adalah program konversi minyak tanah ke elpiji dan program 10.000 MW, berupa pengalihan bahan bakar pembangkit dari minyak ke batubara. Ia menjelaskan, dari anggaran negara tahun ini yang mencapai Rp1.000 triliun, antara 40-45 persen hanya digunakan buat subsidi BBM, listrik, pangan, serta cicilan dan bunga. Kalla mengatakan, tambahan penerimaan negara tersebut akan digunakan untuk investasi dan membangun sejumlah proyek infrastruktur guna menunjang pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. "Tahun 2011, kita optimis pertumbuhan ekonomi akan melesat menjadi sembilan persen dan Indonesia akan menjadi negara yang lebih terhormat di Asia," katanya. Namun, ia menambahkan, semua target harus dibarengi dengan membangun pondasi ekonomi yang berbasis potensi daerah lebih kuat lagi dalam 2-3 tahun ini. "Indonesia punya semua solusi yang menjadi jabawan kesulitan dunia sekarang ini, baik energi maupun pangan," katanya. Dikatakannya, tahun lalu, ekonomi masih tumbuh 6,3 persen dan tahun ini juga sekitar enam persen. Padahal, ketersediaan infastruktur masih belum begitu baik dan masih terdapat korupsi, kolusi, dan nepotisme. "Di saat banyak kekurangan seperti sekarang ini, ekonomi kita tumbuh sebesar enam persen. Ini luar biasa. Ibarat gadis cantik, pakai 'make up' sedikit saja, akan lebih cantik lagi," katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008