Bermain di Kazan, Rusia, Sabtu, Daniel/Indah kali ini dipaksa bermain rubber game, dengan sempat kalah di gim kedua karena tak bisa mempertahankan pola permainan mereka sehingga banyak diserang oleh lawan.
"Pada gim kedua kami kehilangan pola main, mereka lebih memaksa menurunkan bola dan menyerang. Saya sudah beberapa kali bertemu mereka, pola main kami sama, jadi ramai mainnya, memang seru kalau ketemu mereka," kata Indah yang dilansir dari keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Susy Susanti ungkap formasi hadapi China di final Piala Suhandinata
Setelah kehilangan gim kedua, Daniel/Indah langsung tancap gas di gim penentuan dan langsung unggul jauh hingga 11-6 di interval gim dan akhirnya memenangkan pertandingan.
"Pastinya senang bisa menyumbang angka untuk tim Indonesia, tidak ada deg-degan karena sudah tahu pola main lawan dan sudah pernah mengalahkan mereka," ujar Daniel menambahkan.
Saat berita ini diturunkan, Putri Kusuma Wardani tengah bertanding melawan Zhou Meng.
Dalam babak final menghadapi China, Indonesia menurunkan susunan pemain antara lain:
Ganda Campuran
Daniel Marthin/Indah Cahya Sari Jamil vs Feng Yan Zhe/Lin Fang Ling
Tunggal Putri
Putri Kusuma Wardani vs Zhou Meng
Tunggal Putra
Bobby Setiabudi vs Liu Liang
Ganda Putri
Putri Syaikah/Febriana Dwipuji Kusuma vs Li Yi Jing/Tan Ning
Ganda Putra
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Di Zi Jian/Wang Chang
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019