Kita sebagai mahasiswa Papua yang ada di rantau harus menjadi yang paling terdepan mengkampanyekan perdamaian dan persaudaraan antar sesama warga Negara Indonesia."
Jakarta (ANTARA) - Ikatan Mahasiswa se Papua (IMASEPA) se Jabodetabek mengajak seluruh mahasiswa asal Bumi Cendrawasih agar tidak terprovokasi dan teliti menyaring informasi yang bertebaran di media sosial.
"Sebenarnya begini, kita harus pintar-pintar untuk menyaring informasi apalagi sekarang berita hoaks itu bertebaran di media sosial, sangat berbahaya kalau mudah termakan," kata Pengurus Ikatan mahasiswa se Papua, Mudin Lalobo, di TMII Jakarta, Jumat.
Baca juga: Papua terkini - Mahasiswa Papua deklarasi perdamaian Bumi Cendrawasih
Baca juga: Pemerintah jamin keamanan warga di Wamena
Baca juga: 50-an warga perantau NTB memilih bertahan di Papua
Mudin mengatakan penyebarluasan informasi hoaks tersebut sepertinya memang disengaja oleh oknum-oknum untuk kepentingan tertentu.
"Memang sengaja sih kayaknya itu ada oknum-oknum yang memang sengaja untuk menunggangi, memprovokasi, seperti semacam teroris atau KKB," katanya.
Gabungan Mahasiswa Papua se Jabodetabek menggelar deklarasi bertajuk "Bumi Cendrawasi simbol Perdamaian dan Persaudaraan” di depan anjungan Papua, Taman Mini Indonesia Indah, Jumat, 4 Oktober 2019 dengan tujuan mengingatkan semua pihak agar Bumi Cendrawasih harus kembali kondusif dan kembali terbuka kepada para pendatang.
Kegiatan deklarasi itu diinisiasi oleh organisasi primordial dari bermacam daerah di Papua yang tersebar di Jabodetabek, seperti Ikatan Mahasiswa se Papua (IMASEPA), Himpunan Mahasiswa Kaimana (HIMAKA), dan Himpunan Mahasiswa Manokwari (HIMAWARI).
"Kita sebagai mahasiswa Papua yang ada di rantau harus menjadi yang paling terdepan mengkampanyekan perdamaian dan persaudaraan antar sesama warga Negara Indonesia," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019