Jakarta (ANTARA News) - Musisi yang berkiprah di luar jalur pop, termasuk band-band pengusung genre musik rock, memerlukan perjuangan ekstra keras, sebab sampai saat ini masih berlaku penyeragaman di industri musik Tanah Air, kata Ian Antono.
"Yang terjadi kan penyeragaman, kreativitas musik diseret ke arah apa yang dimaui pasar," kata gitaris God Bless/Gong 2000 tersebut, saat ditemui di sela acara peluncuran delapan album kompilasi lagu-lagu terbaik dari 82 band baru, di Jakarta, Kamis.
Menurut Ian, sebenarnya banyak sekali musisi muda yang bagus di berbagai daerah, namun mereka tidak bisa muncul ke permukaan lantaran karya-karyanya dinilai tidak menjual. Hal ini menuntut kerja lebih keras dari pihak manajemen band, dan musisi dituntut berkonsentrasi untuk membuat karya-karya yang bagus.
"Musisi jangan disuruh berpikir bagaimana cari uang. Mereka cukup berkonsentrasi menciptakan karya-karya baru yang bagus," katanya.
Ian mengatakan, God Bless pun, dahulu, bisa rekaman karena ada orang yang fanatik sehingga mau membiayai.
Berbicara tentang peluncuran delapan album kompilasi berisi karya-karya terbaik dari 82 band di Tanah Air, yang digarap oleh Akal Liar, ia mengatakan hal itu sebagai contoh nyata bahwa masih ada yang peduli kepada musisi-musisi muda berpotensi.
Bersama Iwan "Jet Liar" Xaverius, Ian Antono dilibatkan dalam proyek itu sebagai selektor, untuk menjaring karya-karya terbaik band-band baru dari seluruh Nusantara melalui satu kompetisi yang digelar Akal Liar.
"Pesertanya 420 band. Dari sini saja kita bisa melihat begitu banyak rocker di negeri ini. Mudah-mudahan lewat proyek ini mereka bisa terangkat ke permukaan," kata Ian.
Ketika ditanyakan tentang kemungkinan God Bless kembali berkiprah, ia mengatakan bandnya itu sangat siap.
"Oh masih ... masih mungkin. Kenapa tidak? Tetapi tentu harus dengan karya-karya baru sesuai perkembangan musik saat ini," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008