Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan bahwa vaksinasi pneumokokus adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit yang kemungkinan muncul akibat asap.
"Jadi vaksinasi itu bukan sebagai pencegahan untuk asap, tetapi untuk pencegahan penyakit yang mungkin terjadi akibat asap," kata Ketua Bidang Ilmiah dan Penelitian PDPI Dr. Andika Chandra Putra melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Baca juga: PDPI imbau korban asap hindari risiko pajanan cegah masalah lanjutan
Ia mengatakan paparan asap dapat menyebabkan risiko terkena infeksi paru lebih besar yang ia sebut sebagai pneumonia.
Untuk mencegah risiko infeksi tersebut, masyarakat yang berada di daerah terdapat asap perlu meningkatkan kekebalan tubuh dengan melakukan vaksinasi pneumokokus.
Vaksinasi tersebut juga perlu ditambahkan dengan vaksinasi influenza untuk mencegah terjangkitnya virus influenza dan menyebabkan sakit yang lebih berat.
Vaksinasi tersebut, perlu sekali dilakukan terutama pada individu yang memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi.
Individu yang dimaksud adalah bayi, anak-anak balita, lansia dan orang-orang yang memiliki penyakit penyerta cukup berat seperti penderita kanker dan kencing manis berat.
"Makanya (imbauan ini) saya sampaikan kepada orang-orang yang mempunyai penyakit penyerta yang berat, misalnya pasien kanker atau penderita kencing manis berat, atau juga pada anak-anak balita terutama bayi. Dilakukan vaksinasi tadi," katanya.
Baca juga: PDPI: Kabut asap sebabkan dampak kesehatan jangka pendek dan panjang
Baca juga: Warga terdampak asap bisa ketahui kualitas udara dari jarak pandang
Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019