Washington (ANTARA News) - Mantan Presiden Bill Clinton mengatakan, Kamis (Jumat WIB), dia siap dan sedia melakukan kampanye bagi calon yang dianggap berpotensi menjadi penghuni mendatang Gedung Putih, Barrack Obama, yang telah mengalahkan istrinya Hillary Clinton dalam persaingan penentuan kandidat dari Partai Demokrat. Ketika ditanya oleh sejumlah wartawan apakah Clinton bersedia untuk melakukan kampanye bagi Obama yang berambisi menjadi Presiden kulit hitam pertama AS, dijawab oleh Bill Clinton ;" Tentu kapan saja dia menginginkannya aya selalu siap." "Jelas dia (Barrack Obama) jauh lebih sibuk dibandingkan saya di panggung politik," kata Bill Clinton, seperti dikutip AFP. Clinton mengatakan kepada sejumlah wartawan bahwa ia sudah melakukan percakapan yang cukup panjang dengan Obamma setelah masa penentuan nominasi kandidat presiden dari Partai Demokrat, dimana semasa kampanye mantan presiden yang pernah dua kali menduduki bangku kepresidenan seringkali menyindir senator Obama. Clinton dan Obama berbicara pada 30 Juni lalu dalam upaya merapatkan barisan Demokrat, selang tiga hari diumumkannya kekalahan Hillary, yang merupakan penampilan bersama yang pertama kalinya. Laporan bulan lalu menyebutkan walaupun Hillary berjanji akan membantu semaksimal mungkin untuk mewujudkan cita-cita Obama menjadi presiden AS yang berikut, namun dikatakan sebagian pihakBill masih menyimpan rasa marah dan kecewa atas kekalahan istrinya. Mantan presiden itu masih dipandang sebagai "hero" oleh sebagian pihak, terutama kelompok kelas akar rumput, dan apabila Bill benar-benar ingin membantu, maka ia dapat menggunakan pengaruhnya, terutama di kalangan kelas pekerja kulit putih yang dulunya mendukung Hillary kini dapat diharapkan mau berpindah memberikan dukungan suaranya bagi Obama. Para tokoh senior Demokrat sejak lama mengkhawatir hubungan yang kurang terbuka antara Obama dan Clinton justru akan dimanfaatkan oleh calon presiden AS dari Partai Republik, Senator John McCain. Clinton berada di New York pekan lalu untuk memprpmosikan gagasan Yayasannya untuk menurunkan harga obat malaria. (*)
Copyright © ANTARA 2008