New York (ANTARA) - Kurs dolar AS jatuh terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan oleh serangkaian data ekonomi Amerika Serikat yang lemah.
Lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pada Kamis (3/10/2019) bahwa sektor jasa-jasa Amerika Serikat jatuh pada bulan lalu ke level terendah sejak Agustus 2016.
Indeks non-manufaktur (sektor jasa-jasa) tercatat 52,6 persen, merosot 3,8 poin persentase dari indeks yang sama pada Agustus sebesar 56,4 persen, menurut laporan ISM. Angka itu juga lebih rendah dari perkiraan pembacaan 55,3 dari para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Penurunan tersebut menyusul data dari ISM pada Selasa (1/10/2019) yang menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di sektor manufaktur Amerika Serikat mengalami kontraksi pada September.
Baca juga: Dolar melemah, dipicu data suram ekonomi AS
Indeks Pembelian Manajer (PMI) sektor manufaktur Amerika Serikat tercatat 47,8 persen pada September, terendah sejak Juni 2009, menandai kontraksi bulan kedua berturut-turut, menurut laporan itu.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,17 persen menjadi 98,8619 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0974 dolar AS dari 1,0958 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2353 dolar AS dari 1,2305 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6743 dolar AS dari 0,6705 dolar AS.
Dolar AS dibeli 106,89 yen Jepang, lebih rendah dari 107,20 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9986 franc Swiss dari 0,9976 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3328 dolar Kanada dari 1,3315 dolar Kanada.
Baca juga: Dolar AS menguat di tengah penurunan euro
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019