DS Smith, perusahaan pengemasan internasional berbasis di Inggris mencatat kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya jatuh 5,71 persen.
Disusul oleh saham perusahaan pembuat dan penambang baja multinasional terintegrasi secara vertikal Evraz yang merosot 3,78 persen, serta kelompok perusahaan tembakau British American Tobacco turun 3,73 persen.
Baca juga: Bursa saham Inggris merosot, Indeks FTSE-100 ditutup jatuh 237,78 poin
Di sisi lain, London Stock Exchange Group, perusahaan bursa efek dan informasi keuangan, terangkat 2,28 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Ferguson serta perusahaan minuman yang memproduksi bir, anggur, dan wiski, Diageo, yang masing-masing meningkat 2,05 persen dan 1,88 persen.
Baca juga: Bursa saham Inggris berakhir turun, indeks FTSE melemah 0,26 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019