Jerusalem, (ANTARA News) - Israel menyatakan, pasukannya di Dataran Tinggi Golan diserang tembakan senjata ringan dari arah Suriah, Minggu, dan meski tidak ada yang cedera, negara Yahudi itu mengadukan hal tersebut kepada pasukan PBB yang mengawasi daerah perbatasan.

"Sejumlah peluru ditembakkan dari Suriah ke arah paaukan angkatan darat Israel yang melakukan pekerjaan perbaikan di dekat pagar," kata seorang jurubicara militer mengenai insiden itu seperti dilaporkan Reuters.

"Tidak ada yang cedera namun sebuah kendaraan rusak," kata jurubicara itu.

"Pasukan di lapangan menyelidiki insiden itu dan pengaduan telah disampaikan kepada pasukan UNDOF yang kemudian mengirim satu tim ke sana. Keadaan mengenai insiden tersebut masih belum jelas," tambah jurubicara itu.

Belum ada tanggapan segera mengenai peristiwa itu baik dari Suriah maupun UNDOF, pasukan PBB yang mengamati garis gencatan senjata yang biasanya tenang antara pasukan Israel di Dataran Tinggi Golan dan pasukan Suriah.

Israel merebut dataran tinggi itu dari Suriah dalam perang pada 1967 dan kemudian mencaplok wilayah tersebut dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh dunia.

Suriah ingin daerah itu dikembalikan dan telah memulai perundingan perdamaian tidak langsung dengan Isrsel yang ditengahi Turki tahun lalu, kontak terdekat antara kedua pihak sejak 2000.

Suriah mengatakan, mereka menghentikan perundingan itu setelah invasi Israel ke Jalur Gaza pada 27 Desember.

Israel menyatakan, mereka meningkatkan pengamanan di daerah-daerah perbatasan sejak ofensif ke Gaza dimulai.

Tiga roket yang ditembakkan dari Lebanon menghantam wilayah utara Israel pada Jumat, namun para pejabat Israel dan Lebanon menyebut hal itu sebagai insiden tersendiri yang menurut mereka mungkin dilakukan oleh kelompok pengungsi Palestina, bukan oleh pejuang Hizbullah.

Kekerasan di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran sejak 27 Desember dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Lebih dari 800 orang Palestina, banyak diantaranya anak-anak, tewas dalam agresi Israel itu.

Kelompok HAMAS menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009