Makassar (ANTARA News) - Puluhan warga Makassar mendatangi kompleks Perumahan Bank Indonesia Makassar dan hendak menyerang salah satu rumah milik staf logistik BI, Subali, yang terletak di Jalan Hartaco Makassar, Kamis.Penyerangan tersebut, diduga terkait dengan kasus tewasnya staf akunting BI Makassar, Djaniba beberapa bulan lalu. Sebelum melakukan penyerangan ke rumah Subali, puluhan warga yang tidak dikenal itu, menganiaya tiga penghuni kompleks Perumahan BI Makassar yakni Sukri, Syamsuddin alias Tallasa, dan Dg Tiro.Mereka dianiaya di dalam sebuah mobil Kijang Innova Silver. Menurut Syamsuddin, awalnya sekitar pukul 23.00 Wita, Kamis dini hari, dirinya yang saat itu sedang bertugas Siskamling, sedang melakukan pengecekan, keliling blok perumahan dan melihat puluhan orang sedang memukul Sukri di blok IVD. "Ketika sedang melakukan ronda, saya melihat beberapa orang sedang berkumpul dan itu tidak biasa dilakukan oleh warga sekitar sini. Diantara orang-orang itu tidak ada yang saya kenal," ujarnya. "Saya memutar haluan. Tetapi saat menghindari kerumunan itu, ternyata saya sedang dibuntuti dan sebagian dari mereka memakai kendaraan dan langsung mencegat hingga akhirnya saya dibawa kedalam mobil Kijang Innova Silver lalu memukuli saya ramai-ramai dan mencekik saya," ungkap Syamsuddin sambil menahan perih. Didalam mobil itu, lanjut Syamsuddin, dirinya melihat beberapa senjata tajam dan senjata api seperti, parang, badik, busur dan pistol. "Saya tidak dapat berbuat banyak dan tidak bisa berteriak,"katanya. Sementara itu, Subali yang dikonfirmasi mengatakan, penyerangan yang dilakukan orang-orang itu sebenarnya salah sasaran. "Sebenarnya orang-orang itu mencari saya, karena sebelum orang-orang itu memukul Pak Sukri saya sedang ngobrol santai bersama Pak Sukri di rumah," ujar Subali pemegang kunci lift Bank BI. "Tidak lama Pak Sukri keluar dari rumah, saya menerima telepon dari keluarga kalau ada orang yang sedang mengincar saya, dia melarang saya untuk keluar rumah dan belakangan saya tahu kalau Pak Sukri sudah jadi sasaran orang-orang itu bahkan Dg Tiro warga yang kurang waraspun jadi sasaran,"katanya. Sementara itu, Wadir Intelkam Polda Sulselbar, A Pattawari yang berdomisili di sekitar perumahan BI tersebut, nyaris menjadi korban hantaman busur dari salah seorang para pelaku pemukulan saat berada di lokasi. Beruntung mantan Kapolresta Makassar Timur ini, segera melakukan tembakan ke udara sebanyak tiga kali. Tidak lama setelah kejadian tersebut, pihak aparat Polwiltabes Makassar tiba di lokasi kejadian perkara. Sementara itu, Deputi Bank Indonesia (BI) S. Budi Rohadi didampingi Kepala Kantor BI Makassar Rizal A. Djaafar mengunjungi keluarga korban pembunuhan karyawan BI Makassar, Djaniba. Djaniba (50) ditemukan di bawah lift kantornya oleh adiknya sendiri, Aming dalam keadaan sekarat pada 5 Juli 2008 dini hari.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008