Jakarta (ANTARA News) - Turunnya harga minyak menjadi sentimen negatif saham-saham berbasis komoditas yang memimpin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, anjlok 2,27 persen. IHSG ditutup turun 50,412 poin menjadi 2.167,713 dan indeks LQ45 menurun 10,882 poin atau 2,38 persen ke level 446,526. "Turunnya harga minyak ke 134 dolar AS per barel telah membuat koreksi saham-saham berbasis komoditas, sehingga telah terjadi peralihan saham," kata Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan kepada ANTARA News di Jakarta, Kamis. Menurut Krisna, bobot saham yang berbasis komoditas di BEI yang besar, sehingga membuat panik pasar dan menyeret beberapa saham lainnya untuk mengikuti penurunan saham-saham komoditas. Turunnya indeks BEI dipimpin oleh anjloknya saham Bumi Resources Rp450 menjadi Rp6.350, Adaro Energy yang merosot Rp30 ke level Rp1.700, Aneka Tambang terkoreksi Rp150 ke posisi Rp2.775, Tambang Timah terjun Rp1.050 ke harga Rp33.750 dan Astra Agro Lestari turun Rp1.400 menjadi Rp23.900. Krisna juga melihat turunnya harga minyak ini telah membuat pelaku pasar kembali beralih kepada saham-saham yang diuntungkan oleh penurunan minyak. "Beberapa saham perbankan, otomotif dan properti kembali terangkat dengan turunnya minyak," jelasnya. Saham Bank BBRI ditutup naik Rp100 ke posisi Rp5.350, Astra Internasional terangkat Rp550 ke posisi Rp19.900, Bank Mandiri naik Rp25 ke harga Rp2.650 dan Bank Danamon terdorong Rp50 ke level Rp4.725. Perdagangan di BEI pada Kamis ini didominasi yang turun sebanyak 173 jenis dibanding yang naik 46 dan 61 stagnan. Volume perdagangan mencapai 2,821 miliar saham dengan nilai Rp4,315 triliun dari 66.478 kali transaksi. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008