Beijing (ANTARA) - Pemilik bus yang mengalami kecelakaan hingga menyebabkan 36 orang tewas dan 36 lainnya luka-luka di Yixing, Provinsi Jiangsu, China, ditahan.
Selain itu, salah satu perusahaan jasa perjalanan wisata asal Provinsi Henan, yang menggunakan bus tersebut dijerat dengan beberapa pasal pelanggaran, di antaranya bus tidak mengantongi izin mengangkut penumpang dan melintasi jalan yang bukan peruntukannya, demikian laporan media lokal China, Kamis.
Sampai saat ini masih ada sembilan penumpang yang masih kritis setelah kecelakaan di jalan tol nomor G25 pada Sabtu (28/9) pagi.
Bus nahas itu tiba-tiba berpindah ke jalur lawan arah hingga bertabrakan dengan semitrailer yang mengangkut tiga orang.
Tidak ada korban dari pihak warga negara Indonesia dalam insiden tersebut. Yixing merupakan kota kecamatan di bawah wilayah Kabupaten Wuxi yang terdapat puluhan pelajar dari Indonesia.
Dari pihak kepolisian setempat diperoleh informasi bahwa sebagian besar penumpang bus adalah para pekerja migran yang hendak mudik ke Kabupaten Linquan, Provinsi Anhui, untuk mengisi liburan Hari Nasional.
Bus tersebut bertolak dari Shaoxing, Provinsi Zhejiang, pada Sabtu (28/9) pukul 05.00 waktu setempat (04.00 WIB).
Saat terjadi kecelakaan di Yixing dua jam kemudian para penumpang sedang terlelap sehingga menyebabkan banyaknya korban jiwa, demikian portal berita Caixin.
Atas peristiwa tersebut, Dewan Pemerintahan China menerjunkan tim investigasi khusus ke lokasi kejadian. (T.M038)
Baca juga: Bus China tercebur ke sungai, tewaskan sembilan penumpang
Baca juga: China nyatakan 32 warganya tewas dalam kecelakan bus di Korut
Baca juga: 35 tewas dalam kebakaran bus di China
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019