Angkutan kereta makin hari makin dibutuhkan masyarakatGarut, Jabar (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai memetakan jalur rel kereta api Kota Banjar-Pangandaran, Jawa Barat, sebagai persiapan reaktivasi kereta api di jalur yang sudah bertahun-tahun tidak berfungsi tersebut.
"Banjar-Pangandaran sedang dilakukan pemetaan jalur lamanya," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro saat uji coba jalur kereta api Cibatu-Wanaraja di Kabupaten Garut, Kamis.
Ia menuturkan pemetaan jalur itu untuk melihat kondisi jalur rel yang sudah lama tidak digunakan, termasuk kondisi jembatan, apakah masih bisa digunakan atau perlu diperbaiki agar lebih kuat.
Baca juga: Indef nilai reaktivasi rel kereta api tingkatkan perekonomian
Selain itu, lanjut dia, PT KAI mendata jumlah rumah warga yang harus ditertibkan, termasuk jumlah pohon yang harus ditebang sehingga dapat dilakukan tindakan tepat dalam rencana reaktivasi di jalur itu.
"Pemetaan itu supaya tahu jumlah keluarga yang harus dilakukan penggantian, dan berapa pohon di sana, jembatan juga diperiksa," katanya.
Ia mengungkapkan PT KAI saat ini sedang memeriksa empat terowongan peninggalan zaman Belanda di jalur rel Stasiun Banjar menuju Pangandaran itu.
Terowongan tersebut, kata dia, bukan menjadi hambatan bagi PT KAI, tetapi akan diperhitungkan tingkat kondisinya masih layak digunakan atau perlu diperkuat konstruksinya.
"Ada empat terowongan Banjar-Pangandaran karena dibangun sejak zaman Belanda, itu bukan hambatan tapi sedang diperiksa apakah bisa digunakan atau diperkuat," katanya.
Terkait target penyelesaian reaktivasi di jalur Banjar-Pangandaran itu, kata dia, secepatnya akan diselesaikan seperti daerah lainnya yang saat ini masuk dalam reaktivasi jalur kereta api.
"Target secepatnya karena Pangandaran daerah yang perlu dibantu angkutan massalnya," katanya.
Baca juga: Menhub targetkan reaktivasi jalur kereta api di Jabar selesai 2019
Ia menambahkan PT KAI juga sedang merencanakan reaktivasi jalur rel kereta api Cibatu-Garut, lalu Bandung-Ciwidey, dan Tanjungsari di Kabupaten Sumedang.
"Secara prinsip jalur mati ini kita reaktivasi, kebutuhan angkutan kereta makin hari makin dibutuhkan masyarakat," katanya.
Baca juga: KAI percepat pengaktifan kembali empat jalur
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019