Kehadiran mereka bertujuan untuk daya tarik agar masyarakat bisa hadir karena dalam kegiatan PKN nanti masyarakat juga bisa bernostalgia dengan permainan tradisional tempo dulu

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) yang berlangsung di Istora Senayan, 7-13 Oktober 2019 tidak hanya diisi para seniman, budayawan, kegiatan permainan tradisional, namun juga melibatkan pedangdut ternama dan sederet artis lain, termasuk band papan atas yang akan ikut turut serta.

"Ada pedangdut Cita Citata, ada pula Alffy Rev ft Maestro Gamelan Rahayu Supanggah, dan sinden Peny Candra di pembukaan PKN. Semua itu untuk umum dan gratis," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Sri Hartini di Jakarta, Kamis.

Tidak hanya itu, katanya, hadir pula sederet pegiat seni dan artis kenamaan Tanah Air setiap harinya. Beberapa di antaranya Rahayu Supanggah, Ki Manteb, Didi Kempot, Barasuara, Navicula, hingga Ras Muhamad, dan band beraliran jazz Maliq & D'Essentials.

Ia mengatakan kehadiran mereka bertujuan untuk daya tarik agar masyarakat bisa hadir karena dalam kegiatan PKN nanti masyarakat juga bisa bernostalgia dengan permainan tradisional tempo dulu.

"Karena PKN sebagai tempat ruang interaksi budaya untuk semua kalangan, tanpa batas usia, profesi, suku, pilihan politik, ataupun agama. Ini adalah ruang inklusif," katanya.

Pertahankan Budaya Melalui Musik Tradisional

Menurut Sri Hartini dalam PKN ada lima kegiatan utama, yakni kompetisi permainan rakyat, konferensi pemajuan kebudayaan, ekshibisi kebudayaan, pergelaran karya budaya bangsa, dan pawai budaya, yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta.

Kemendikbud memperkirakan 15 ribu pengunjung per hari akan datang. Semua itu tujuannya tidak lain sebagai ruang interaksi bagi berbagai komunitas yang sangat minim akibat acap kali terjadi ketegangan sosiokultural.

Panitia juga menyiapkan empat panggung utama yang disiapkan oleh Kemendikbud dalam acara tersebut: Panggung Nusantara, Panggung Kaebauk, Panggung Siger, dan Panggung Guyub.

"Masing-masing panggung punya agenda menarik yang sayang untuk dilewatkan," katanya.

Baca juga: Kemendikbud : Pekan Kebudayaan Nasional ramah disabilitas

Baca juga: Kemendikbud: Masyarakat bisa berkompetisi olahraga tradisional di PKN

Baca juga: Kemendikbud: PKN untuk bentuk kebudayaan inklusif

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019