Amman, (ANTARA News) - Seorang pria bersenjata menembak dan melukai enam wisatawan saat konser di pusat kota Amman sebelum mengarahkan senjata itu ke dirinya sendiri, demikian laporan kantor berita resmi Jordania, Petra, Rabu.
Penyelidikan awal memperlihatkan bahwa penembakan itu adalah aksi kejahatan, kata Menteri Negara Urusan Penerangan Jordania Nasser Judeh.
Ia mengatakan enam wisatawan itu menderita luka ringan dan pria bersenjata tersebut menderita luka parah setelah ia menembak kepalanya sendiri. Tersangka pelaku penyerangan diduga berusaha bunuh diri. "Ia menderita luka parah dan kini dirawat," kata Judeh.
Mereka yang cedera, empat warganegara Lebanon, satu orang Palestina dan satu warga Jordania, telah menderita luka parah dan kini menjalani perawatan, kata Judeh, yang juga adalah jurubicara pemerintah.
Beberapa saksi mata mengatakan seorang pria mulai menembaki bus yang membawa wisatawan di dekat ampiteater Romawi di pusat kota itu sekitar pukul 23:00 waktu setempat (Kamis, pukul 03:00 WIB).
Mereka mengatakan penyerang tersebut tak memiliki jenggot dan tak kelihatan seperti pengikut kelompok garis keras. Ia menembak kepalanya sendiri ketika polisi berusaha menangkap dia.
Setelah penembakan itu polisi segera menutup daerah tersebut. Polisi juga mencegah wartawan mendekati rumah sakit Al-Bashir di bagian timur Amman, tempat korban cedera dirawat.
Judeh berkeras bahwa serangan tersebut adalah serangan tersendiri dan meremehkan pendapat mengenai motif politik.
Saat serangan terjadi, wisatawan baru tiba untuk menyaksikan pentas musik malam hari di ampiteater itu, kata beberapa saksi mata. Acara tersebut adalah bagian dari Festival of Jordan, yang telah dikelilingi oleh kontroversi.
Sebanyak 14 serikat pekerja Jordania menyeru penyanyi Jordania dan Arab agar memboikot Festival itu, dan menyatakan perusahaan Perancis, Publicis, yang menyelenggarakannya juga telah menangani peringatan bagi ulang-tahun ke-60 Israel awal tahun ini.
Publicis dan pemerintah Jordania telah membantah tuduhan tersebut. Itu adalah serangan keempat terhadap wisatawan di Jordania dalam dua tahun belakangan.
Penembakan dan serangan lain kian sering terjadi di Amman dalam beberapa tahun belakangan.
Pada September 2006, seorang warganegara Inggris tewas dan lima wisatawan lagi cedera dalam satu serangan di dekat ampiteater Romawi tersebut dan tiga bulan kemudian seorang wisatawan Belanda cedera.
Pada Maret 2008, seorang pelancong asal Jerman cedera dalam satu sreangan, sewaktu ia sedang berjalan di pusat kota Amman, demikian diwartakan Xinhua. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008