Pada bulan September, biasanya produksi bahan makanan melimpah, stok banyak, jadi harga di pasar turun
Batam (ANTARA) - Penurunan harga cabai merah, cabai rawit dan kebutuhan pokok lainnya mendorong deflasi di Kota Batam Kepulauan Riau pada September 2019, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik Batam.
Kepala Badan Pusat Statistik Batam, Rahyudin, Kamis, mengatakan Batam mengalami deflasi 0,55 persen pada September 2019.
Sedangkan Inflasi September 2019 dibanding September 2018 tercatat 2,84 persen. Sementara inflasi tahun kalender sebesar 0,96 persen, jauh di bawah nasional yang sudah menyentuh 2,20 persen.
Baca juga: Menkeu prediksi deflasi September didorong penurunan ongkos produksi
Menurut dia, dua hal yang mendorong deflasi di Batam adalah penurunan harga kebutuhan pokok dan transportasi, terutama harga tiket pesawat.
Harga kebutuhan pokok yang dicatat menurun yaitu cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, tomat sayur, cabai hijau, tomat buah dan bawang putih.
"Pada bulan September, biasanya produksi bahan makanan melimpah, stok banyak, jadi harga di pasar turun," kata dia.
Baca juga: BPS nilai aksi massa tidak beri dampak ke inflasi
Selain itu tim pengendali inflasi daerah (TPID) juga mendorong pelaksanaan operasi pasar sehingga inflasi dapat ditekan.
Dalam kesempatan itu, ia meminta pihak terkait untuk mewaspadai tekanan inflasi di dua bulan terakhir, November dan Desember. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harga kebutuhan masyarakat cenderung melambung di penghujung tahun.
Kenaikan harga tiket pesawat di musim libur Natal dan Tahun Baru juga bisa menyebabkan inflasi pada akhir tahun.
"Dua yang pengaruh besar, bahan makanan sama transportasi. Apalagi Desember, patut kita waspadai," katanya.
Baca juga: BI prediksi September 2018 kembali deflasi
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019