Semarang (ANTARA News) - Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Departemen Kelautan dan Perikanan, Dr Martani Huseini mengatakan, pelabuhan perikanan diharapkan dapat menjadi sentra produk perikanan yang berkualitas, sebagai pusat bisnis perikanan terpadu, sebagai sumber data, dan informasi bagi pengelolaan sumber daya perikanan.Sebagian besar produk perikanan yang dipasarkan berawal dari pelabuhan perikanan, katanya pada kegiatan terpadu pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan berbasis pelabuhan perikanan, fasilitasi gerakan memasyarakatkan makan ikan, forum bisnis antarpelaku usaha perikanan, dan pembinaan pemasaran dalam negeri, di Semarang, Rabu.Oleh karena itu, kata dia, fasilitas jaringan dan distribusi pemasaran hasil perikanan perlu mendapatkan perhatian khusus guna menjamin ketersediaan pasokan bahan baku untuk industri pengolahan maupun ikan konsumsi. Ia mengatakan, dalam kawasan pelabuhan perikanan optimalisasi fungsi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dapat dilakukan melalui mekanisme terpadu antarfungsi sehingga efisiensi pemasaran dan pengolahan hasil perikanan dapat ditingkatkan. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar maka pengembangan pasar produk hasil perikanan dalam negeri memiliki prospek yang cukup baik, katanya, Namun di sisi lain, kata dia, komoditas perikanan belum menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, hal ini tercermin dari tingkat konsumsi ikan yang masih rendah. Pada tahun 2006 tingkat konsumsi ikan pendudk Indonesia sekitar 25,03 kg/kapita/tahun. Dalam upaya mengembangkan jaringan pemasaran produk perikanan serta mendukung program gerakan memasyarakatkan makan ikan, maka dilakukan kegiatan terpadu untuk memfasilitasi para pelaku usaha yang melakukan kegiatan di pelabuhan perikanan, pembudidaya ikan maupun pelaku pasar yang telah memanfaatkan pasar ikan higienis. Salah satu tujuan kegiatan terpadu adalah mempertemukan para pelaku usaha perikanan, mendorong terwujudnya kerja sama yang saling menguntungkan serta membangun komitmen bersama antara pemerintah daerah dan pelaku usaha perikanan dalam upaya pengembangan pemasaran hasil perikanan, katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Ir Galih Rasiono, M.Pi mengatakan, di Jateng tahun 2007 terdapat 21 perusahaan eksportir dengan 36 jenis produk olahan hasil perikanan dengan total ekspor 19.938,39 ton dengan nilai 74,64 juta dolar AS. Produk ekspor hasil perikanan itu antara lain meliputi tuna kaleng, rajungan kaleng, tilapia fillet, surimi, udang panko, sirip ikan hiu, lobster beku, dan teri nasi. Negara tujuan ekspor terutama Amerika, Jepang, Belanda, Perancis, Belgia, Jerman, Taiwan, dan Singapura.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008