Makassar, (ANTARA News) - Manajemen maskapai penerbangan PT. Merpati Nusantara Airline (MNA) yang selama ini berkantor di Jakarta akan dipindahkan ke Makassar, Sulsel dalam waktu dekat ini guna mendekatkan pasar dengan produk perusahaan jasa angkutan udara tersebut. "Dua bulan ke depan operasional MNA sudah terpusat di Makassar, sementara posisi Jakarta yang sebelumnya sebagai kantor pusat menjadi kantor cabang," kata Direktur Utama PT. MNA, Cucuk Suryo Suproyo kepada Wartawan di Makassar, Rabu. Seusai bersilaturahmi sekaligus melaporkan rencana kepindahan kantor pusat perusahaan penerbangan ini kepada Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di ruang kerja Gubernur, Cucuk menambahkan, salah satu alasan memilih Makassar sebagai pusat pelayanan MNA yakni selesainya pembangunan terminal penumpang yang baru dan cukup megah, Bandara Internasional Hasanuddin, beberapa bulan lalu. "Termasuk Makassar merupakan pasar gemuk untuk penerbangan antar provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) khususnya wilayah Sulawesi serta Jakarta - Makassar," katanya. Guna lancarnya operasional manajemen maskapai penerbangan ini, ujarnya, perusahaan sementara berkantor di jalan AP. Pettarani sebelum mendapatkan kantor pusat yang lebih memadai dan representatif. Sekarang ini, PT. MNA memiliki 24 unit pesawat jenis Boing 737-400, 737-300, 737-200, fokker 160 dan MA-60. "Kita targetkan 2,5 juta penumpang tahun 2008," kata Cucuk. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menyambut baik kepindahan manajemen MNA ke Makassar karena ibukota provinsi ini merupakan pintu gerbang KTI sejak puluhan tahun lalu yang setiap tahun arus pengguna jasa angkutan udara terus meningkat. "MNA berkantor pusat di Makassar harus lebih baik dari kantor pusat sebelumnya di Jakarta," harapnya seraya menyatakan, "Saya jamin se Sulawesi akan memanfaatkan penerbangan MNA, sebab Sulsel merupakan rute padat." Gubernur mengharapkan, agar Komisaris dan direksi PT. MNA segera melakukan kerjasama (MoU) dengan pemerintah provinsi Sulsel guna kepentingan operasional perusahaan tersebut bagi kepentingan rakyat, daerah dan KTI. Menurut Syahrul, yang juga mantan Bupati Gowa dua periode dan mantan Wakil Gubernur Sulsel periode 2003-2008 itu, Merpati bisa kembali masa jayanya setelah menempatkan kantor pusatnya di Makassar.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008