Bojonegoro, (ANTARA News)- Paceklik atau kesulitan bahan makanan mulai melanda warga Dusun Njonoporo, Desa Ndeling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Di wilayah pengunungan kapur selatan itu, sebanyak 36 kepala keluarga mulai mengonsumsi gaplek sejak sebulan terakhir. "Mereka mengkonsumsi gaplek, karena tanaman padi di wilayah itu, sebulan lalu gagal panen diserang hama tikus", kata Staf Dinas Infokom, Naryo, Rabu, yang mengutip laporan Kepala Desa Ndeling, Kecamatan Sekar, Didik. Naryo yang datang ke lokasi Desa Ndeling yang jaraknya sekitar 80 km dari kota Bojonegoro itu menyatakan, berdasarkan keterangan di desa setempat, kejadian paceklik warga kesulitan mendapatkan bahan makanan pernah terjadi pada tahun 1962, ketika terjadi kemarau panjang dan kegagalan panen. Di samping mengonsumsi gaplek, warga memakan gadung atau empon-empon yang diperolah dari kawasan hutan. Bedanya, menurut penjelasan kades Didik, warga setempat masih bisa makan nasi dalam beberapa hari pada sebulan terakhir ini. Raskin yang diterima warganya itu tetap dicampur dengan gaplek. "Sekarang makannya ya gaplek, kalau beras raskin campur gaplek sudah habis", kata Naryo menirukan ucapan Didik. Ketika dihubungi terpisah, staf Kecamatan Sekar, Herman Susilo menyatakan, sekarang ini kecamatan sedang melakukan pendataan warga di wilayahnya yang mengonsumsi gaplek, akibat adanya gagal panen. "Kalau yang gagal panen, tidak hanya di Ndeling, di desa lainnya juga ada. Cuma kami masih mendata apa warga di luar desa Ndeling juga mengkonsumsi gaplek", katanya menambahkan.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008