Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu, melemah, menyusul aksi lepas rupiah pelaku pasar dalam upaya mencari untung (profit-taking), setelah hari sebelumnya mata uang lokal itu menguat tajam, namun aksi tersebut tidak berlangsung dalam jumlah besar. "Pelaku masih hati-hati untuk melepas rupiah, karena sentimen positif pasar masih menyelimuti mata uang lokal itu, apalagi investor asing sangat berminat sekali membeli obligasi pemerintah," kata Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp9.128/9.135 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.119/9.145 per dolar AS atau turun sembilan poin. Ia mengatakan, rupiah ketika pasar dibuka langsung melemah hingga di posisi Rp9.132 per dolar AS, namun tekanan negatif itu agak berkurang sehingga posisi sedikit membaik menjadi Rp9.130 per dolar AS. Makin berkurangnya tekanan negatif itu memicu rupiah kembali menguat hingga di bawah posisi Rp9.130 menjadi Rp9.128 per dolar AS, katanya. Hal ini terjadi, lanjut dia, karena pelaku asing masih membeli surat utang negara yang didorong oleh keyakinan bahwa ekonomi Indonesia tetap tumbuh sebagaimana yang ditargetkan pemerintah. Porsi asing yang membeli obligasi pemerintah sampai saat ini mencapai Rp96 triliun naik dibanding Mei lalu yang berkisar Rp89 triliun. Besarnya pembelian asing terhadap surat utang negara itu memicu pelaku lokal agak mengerem melepas rupiah lebih lanjut setelah mengalami kenaikan, katanya. Karena itu pelaku lokal yang melepas rupiah juga masih hati-hati melepasnya, karena pasar masih positif untuk memicu rupiah berada di bawah angka Rp9.100 per dolar AS. "Kami optimis rupiah pada sore nanti akan berbalik arah yang semula melemah kemungkinan akan kembali menguat, karena dukungan investor asing yang membeli obligasi pemerintah yang sejak pasca krisis subprime mortgage di Amerika Serikat aktif bermain di pasar domestik," katanya. Sementara itu, dolar AS terhadap yen naik 0,2 persen menjadi 104,75 dari sebelumnya 104,16 setelah beberapa terpuruk hingga di atas posis 100 yen. Euro melemah menjadi 1,5007 atau turun 0,1 persen, dolar Australia naik 0,2 persen menjadi 0,0811 dolar AS. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008