"Saat pengamanan tidak ada membawa senjata api karena kita yakin masyarakat Sumbar tidak ada yang anarkis,” katanya lagi.
Padang, (ANTARA) - Polda Sumatera Barat mengerahkan ribuan personel kepolisian untuk mengawal unjuk rasa mahasiswa di Kantor Gubernur Sumbar pada Rabu sore yang menyuarakan 10 tuntutan mereka kepada pemerintah daerah.
Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Sumbar Kombes Firly RS, di Padang mengatakan pihaknya menurunkan 1.185 personel gabungan untuk mengamankan aksi mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka.
Baca juga: Kapolda Sumbar: Tindak tegas pelaku perusakan gedung DPRD
Ia mengatakan sebanyak 1.185 personel tersebut terdiri dari 504 personel Polda Sumbar, 145 personel Satbrimobda Polda Sumbar dan 536 personel dari Polresta Padang.
Dia menegaskan dalam melakukan pengamanan seluruh personel yang dilibatkan pengamanan untuk tidak menggunakan senjata api.
"Saat pengamanan tidak ada membawa senjata api karena kita yakin masyarakat Sumbar tidak ada yang anarkis,” katanya lagi.
Dirinya juga mengingatkan kepada anggota dalam melakukan tindakan harus sesuai petunjuk standar operasi yang ada.
"Dalam pergerakan harus satu aba-aba dan satu petunjuk dan untuk itu, seluruh personel agar siap," ujarnya lagi.
Baca juga: Polisi antar mahasiswa demo pulang
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menerima tuntutan dari puluhan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di depan "Rumah Bagonjong", Rabu siang.
"Sepuluh tuntutan mahasiswa ini sudah saya baca. Sangat bagus. Saya setuju semua," katanya, di hadapan massa aksi.
Total ada sepuluh tuntutan berkaitan dengan bidang pertanian dan peternakan yang disampaikan mahasiswa dan diterima dengan baik oleh Pemprov Sumbar, ditandai dengan penandatanganan dokumen tuntutan oleh gubernur.
Selain Gubernur Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Nasrul Abit juga ikut menemui massa aksi mahasiswa.
Aksi itu berakhir dengan damai.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019