Rencananya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis perusahaan yaitu memperbesar penyaluran kreditJakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2019 senilai Rp5 triliun.
"Dana yang berhasil dihimpun dari penerbitan obligasi ini rencananya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis perusahaan yaitu memperbesar penyaluran kredit," ujar Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan obligasi yang diterbitkan itu merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan III dengan total nilai Rp20 triliun hingga 2021 mendatang.
Baca juga: BRI terbitkan Obligasi Berkelanjutan Rp20 triliun hingga 2021
Ia menambahkan obligasi yang ditawarkan itu juga menyasar investor ritel yang ditargetkan dapat menyerap hingga Rp1 triliun.
"Ini pertama kali BRI menyasar ritel, perkiraan Rp1 triliun, bisa di upsize namun tergantung permintaan," ucapnya.
Baca juga: BRI kantongi laba Rp16 triliun, tumbuh 8,1 persen
Managing Director Danareksa Sekuritas Budi Susanto selaku penjamin emisi optimistis obligasi itu akan terserap pasar mengingat terdapat obligasi akan jatuh tempo pada kuartal keempat tahun ini.
"Likuiditas masih cukup besar, kita tahu pada kuartal keempat ini, akan ada obligasi yang jatuh tempo sekitar Rp30 triliun, kita coba tangkap itu," ucapnya.
Ia memaparkan obligasi BRI tahap I itu dibagi dalam tiga seri, yakni seri A dengan tenor 370 hari memiliki kupon 6,35-7 persen, seri B bertenor tiga tahun (7,19-7,79 persen), dan seri C tenor lima tahun (7,51-8,21 persen).
Periode book building akan dilakukan pada 2-16 Oktober 2019 dengan tanggal efektif pada 29 Oktober 2019, sehingga pada 31 Oktober-4 November 2019 bisa dilakukan penawaran umum.
Pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 8 November 2019.
Tercatat, sampai dengan semester pertama 2019, aset BRI tumbuh sebesar 11,6 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset industri sebesar 7,7 persen.
Sedangkan kredit BRI juga tumbuh 11,3 persen atau Iebih tinggi dibandingkan industri yang tumbuh sebesar 9,9 persen dengan kualitas kredit atau rasio NPL mampu terjaga di level 2,33 persen, Iebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri 2,5 persen.
Sementara untuk simpanan, BRI mencatatkan peningkatan 12,9 persen atau tumbuh Iebih baik dibandingkan industri sebesar 7,4 persen.
Baca juga: BRI salurkan KUR mikro ke nasabah Mekaar
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019