UKM di Indonesia terus berubah
Jakarta (ANTARA) - Hasil riset yang dilakukan oleh perusahaan logistik Paxel bekerjasama dengan lembaga riset Provetics, menunjukkan bahwa usaha kecil dan menengah (UKM) lebih suka berjualan melalui media sosial dibandingkan menggunakan sarana konvensional lainnya.
"UKM di Indonesia terus berubah, dan sekarang kita harus lebih mengerti mereka ketimbang sepuluh tahun lalu," kata COO Paxel, Zaldy Ilham Masita, di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Indef sarankan UKM Tanah Air terapkan ekonomi digital
Ia mengungkapkan bahwa survei ini melibatkan 535 UKM penjual online di Indonesia, pada rentang waktu 29 Juli sampai 4 Agustus 2019. Satu dari dua UKM penjual online yang disurvei adalah penjual makanan yang selama ini mengandalkan jasa logistik same day delivery seperti Paxel.
Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa meski medsos Whatsapp dan Instagram jadi pilihan utama para penjual online, 87 persen dari mereka menggunakan lebih dari satu platform untuk memasarkan barang dagangannya.
Baca juga: 5 hal yang perlu diperhatikan UKM saat rambah "online"
Secara berurutan, platform yang paling sering digunakan UKM penjual online pilihan adalah WhatsApp (84 persen), Instagram (81 persen), Shopee (53 persen), Facebook (36 persen), disusul dengan Tokopedia (29 persen) dan Bukalapak (18 persen).
"Paxel Buy & Send Insights juga menemukan bahwa kepemilikan toko fisik pada era digital tidak lagi relevan. Sebanyak 83 persen dari penjual online tidak memiliki toko fisik sebagai tempat berjualan. Ada sekitar 14 persen penjual online yang pernah memiliki toko fisik, kini telah menutupnya dan beralih sepenuhnya ke toko online," ucapnya.
Alasan utama dari tindakan tersebut adalah karena berjualan secara daring dinilai mendatangkan pemasukan lebih tinggi, sesuai dengan perkembangan zaman, serta dapat menekan biaya.
Baca juga: Kemenkop gandeng Grab dorong UKM "go online"
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019